Admin Grup Facebook Bisa Beri Gelar "Pakar" untuk Anggota
- Admin atau moderator di dalam sebuah grup Facebook, kini dapat menentukan salah seorang anggota sebagai "pakar" alias expert di dalam grup tersebut. Hal ini berguna agar anggota grup dapat menemukan informasi dari orang yang terpercaya.
Fitur ini juga menjadi salah satu upaya Facebook untuk meminimalisasi persebaran informasi yang salah.
Anggota grup yang mendapat gelar "pakar" akan memiliki lencana khusus sebagai penanda untuk membedakan ia dengan anggota grup lainnya. Lencana tersebut akan muncul di samping nama, seperti yang dimiliki admin atau moderator.
"Admin kini memiliki kemampuan untuk memilih anggota tertentu di komunitas (grup) mereka yang menonjol dan memberdayakan mereka untuk memainkan peran yang lebih berarti," tulis eksekutif Facebook, Maria Smith, dalam blog resminya.
Baca juga: Hati-hati, 9 Aplikasi Android Ini Bisa Curi Password Facebook
Anggota yang mendapat gelar "pakar" akan dapat membuat sesi tanya jawab (Q&A) dalam format teks, membuat acara perbincangan di Live Audio Rooms, atau mengajukan pertanyaan untuk sesama anggota grup.
Kendati demikian, anggota yang ditunjuk untuk menjadi pakar juga bisa menolak penunjukan tersebut.
Selain itu, admin grup juga dapat mencari pakar lainnya di luar anggota grup yang sesuai dengan minat dan ketertarikan mereka.
Admin grup nantinya dapat menemukan orang-orang tersebut ketika mencari topik khusus di Facebook. Jika menemukan salah satu dari mereka, admin bisa mengundang Pakar tersebut untuk bergabung ke dalam grup mereka.
Baca juga: Facebook Rilis Platform Buletin, Penulis Bisa Dapat Uang
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gadgets NDTV, Kamis (15/2/2021), Facebook mengatakan bahwa fitur ini hadir agar pengguna dapat dengan mudah terkoneksi satu sama lain sembari membahas obrolan apapun yang relevan dengan mereka.
Facebook juga mengklaim bahwa platformnya memiliki lebih dari 70 juta admin dan moderator yang menjalankan grup aktif di seluruh dunia.
Dengan adanya lencana Pakar ini, admin dapat mempersempit peredaran misinformasi di dalam grup mereka.
Terkini Lainnya
- YouTube Music "2024 Recap" Dirilis, Rangkum Lagu yang Sering Diputar Mirip Spotify "Wrapped"
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Bukti Kuat Motorola Bakal "Comeback" ke Pasar Ponsel Indonesia
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Oppo Find X8 Rilis Global Hari Ini di Bali, Begini Cara Nonton Peluncurannya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun
- Xiaomi Redmi A4 5G Meluncur, HP Kamera 50 MP Harga Rp 1 Jutaan
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Fungsi Rumus POWER di Microsoft Excel dan Cara Menggunakannya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Zuckerberg Bagikan Rp 14 Triliun untuk Kreator Konten Instagram dan Facebook
- Tiga Air Purifier Samsung Turun Harga hingga Lebih dari Rp 1 Juta
- Twitter Kebanjiran Permintaan untuk Hapus Twit Jurnalis dan Media
- Microsoft Umumkan Windows 365, Layanan Streaming OS via Cloud
- Rekor Dunia, Kecepatan Internet Tembus 319 Terabits Per Detik