Penambang Bitcoin di China Ramai-ramai Jual GPU dengan Harga Murah

- Langkah pemerintah China meredam aktivitas penambangan mata uang kripto berdampak ke berbagai hal, seperti harga Bitcoin yang terus anjlok, hingga performa hashrate mata uang kripto tersebut yang kian turun.
Tekanan dari pemerintah "Negeri Tirai Bambu" ini konon juga memiliki dampak positif bagi konsumen, khususnya gamer, yaitu menurunnya harga GPU, alias kartu pengolah grafis mumpuni yang biasanya digunakan untuk kegiatan penambangan.
Kini, "impian" gamer menginginkan GPU mumpuni agaknya menjadi kenyataan. Berdasarkan sejumlah laporan, para penambang kripto di China beramai-ramai menjual GPU yang telah digunakan untuk mining dengan harga murah.
Baca juga: Tambang Bitcoin Bertumbangan di China, GPU Turun Harga
Beberapa GPU yang dijual, berdasarkan forum asal Taiwan, PTT, mencakup GPU terkini dari Nvidia RTX 3000 Series dan GTX 1000 Series, serta GPU Radeon RX 6000 Series dan RX 400 Series buatan AMD.
Adapun aneka GPU ini, seperti yang telah diaktakan tadi, dijual dengan harga yang cukup terjangkau di sejumlah e-commerce lokal.
Kartu grafis GeForce RTX 3070, misalnya, dijual dengan kisaran harga 3.120 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 5,8 juta.
Sebelumnya, GPU tersebut konon sulit didapatkan di pasaran dengan harga resmi 500 dolar AS (Rp sekitar Rp 7,2 juta) dan pengguna harus rela merogoh kocek sekitar 900 dolar AS (sekitar Rp 13,1 juta) agar bisa meminangnya.
Ada pula GPU GeForce RTX 3060 Ti yang kini dibanderol sekitar 309 dolar AS (sekitar Rp 4,5 juta) dan RTX 3060 yang dilego di kisaran angka 244 dolar AS (sekitar Rp 3,5 juta), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Techspot, Jumat (2/7/2021).
Perlu dicatat, meski harganya murah, aneka GPU yang dijual miner ini kemungkinan besar pernah "dipaksa" menyala selama 24 jam tanpa henti karena bekas kegiatan penambangan. Sehingga, kondisinya bisa jadi akan berkurang drastis karena pemakaian ekstrem.
China meredam Bitcoin dkk

Sebagai informasi, penyebab para penambang di China berbondong-bondong menjual GPU diduga kuat memang karena otoritas setempat menutup sejumlah tambang Bitcoin di sana.
Diperkirakan, 90 persen kapasitas mining Bitcoin di China sudah lenyap karena hal tersebut. China sendiri digadang-gadang sebagai pusat aktivitas penambangan kripto di dunia.
Bahkan, berdasarkan data Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index April 2020 lalu, negara tersebut berkontribusi terhadap 65 persen total kinerja penambangan (hashrate) Bitcoin seluruh dunia.
Baca juga: China Sediakan Pos Pengaduan Aktivitas Penambangan Bitcoin dkk
Karena tergolong masif, kegiatan mining ini tentunya menyedot listrik dalam jumlah besar, sehingga bertentangan dengan visi pemerintah China mengurangi emisi karbon pada 2030 dan menjadi negara netral karbon pada 2060 mendatang.
Otoritas China pun bergerak dan menutup tambang-tambang kripto di sejumlah wilayah, termasuk Xinjiang dan Sichuan yang menjadi pusat aktivitas mining di negara tersebut.
Pemerintah China turut memerintahkan perusahaan listrik dan bank-bank besar untuk menyelidiki apabila ada pelanggannya yang melakukan kegiatan terkait mata uang kripto.
Untuk listrik, penyedia bisa melaporkan pemakaian daya yang "tidak wajar", sedangkan bank bisa memblokir rekening nasabah apabila mereka ketahuan melakukan perdagangan cryptocurrency.
Terkini Lainnya
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- iPad Dulu Dicaci, Kini Mendominasi
- iOS 19 Rilis Juni, Ini 26 iPhone yang Kebagian dan 3 iPhone Tidak Dapat Update
- Intel dan TSMC Sepakat Bikin Perusahaan Chip Gabungan di AS
- 10 Bocoran Fitur iPhone 17 Pro, Modul Kamera Belakang Berubah Drastis?
- Ketika Dr Faheem Younus Ngetwit dalam Bahasa Indonesia, Bagikan Resep untuk Isoman
- Aplikasi Android Pengukur Saturasi Oksigen, Bisakah Diandalkan?
- Slack Punya Fitur untuk Ngobrol Singkat
- Oppo Enco Air Masuk Indonesia, Pesaing Airpods Harga Rp 1 Juta
- DJI Mini SE Resmi, Drone Murah untuk Pemula