Tiga Operator 5G, Tiga Teknologi Beda
Oleh: Moch S Hendrowijono
JULI ini, XL Axiata direncanakan mendapat SKLO (Surat Keterangan Laik Operasi) untuk layanan 5G, menyusul dua operator lain, Telkomsel dan Indosat Ooredoo. Tiga operator papan atas akan berebut pasar “menjual” 5G, namun teknologi yang mereka gunakan berbeda-beda.
Telkomsel menggunakan spektrum n-40 (2,3 GHz) selebar 30 MHz – yang kemudian bertambah menjadi 50 MHz – khusus untuk 5G, tanpa embel-embel teknologi yang lain.
Pencapaiannya pun prima, kapasitas unduh menyentuh angka 750 Mbps, walau dengan kondisi alam, rata-rata diakui hanya antara 100 Mbps dan 250 Mbps.
Baca juga: Internet Sudah 5G, Apa Kabar RUU Perlindungan Data Pribadi?
Baik Indosat Ooredoo maupun XL Axiata tidak memiliki spektrum 2,3 Ghz seperti Telkomsel. Mereka hanya punya 850 MHz, 1800 MHz (1,8 GHz) dan 2,1 GHz, yang Telkomsel juga punya.
Lalu Indosat pun bekerja sama dengan Cisco yang menawarkan teknologi yang belum pernah digunakan di Asia Tenggara, segment routing IPv6 (SRv6) dengan network slicing (irisan jaringan).
Indosat memanfaatkan pita selebar 20 MHz di spektrum 1800 MHz (n3) yang memang mengundang risiko. Di spektrum ini Indosat hanya menguasai pita selebar 22,5 MHz yang sejatinya sudah dipenuhi 60 juta pelanggan 4G mereka.
Namun ternyata teknologi SRv6 ini unggul, berhasil mencapai kapasitas unduh sampai 540 Mbps dengan latensi (perjalanan data dari awal sampai tujuan dengan ukuran milidetik) yang mencapai 10 md.
Baca juga: Dunia Masih Menikmati 5G, China Sudah Siapkan Jaringan 6G untuk 2030
Angka yang cukup tinggi, apalagi jika fokusnya digunakan untuk layanan industri, UMKM dan IoT (internet of things).
Modulasi amplitudo
XL Axiata tampaknya akan menggunakan teknologi lain lagi, DSS (dynamic spectrum sharing) di middle band atau midwave.
Teknologi ini beda dengan CA (carrier aggregation) seperti yang digunakan di layanan 4G, yang menggabungkan dua frekuensi yang sama untuk mendapat kapasitas lebih besar.
Menurut Direktur Network XL Axiata, Gede Dharmayusa, 4G-5G DSS adalah pemanfaatan spektrum yang sama untuk dua teknologi yang berbeda, 4G dan 5G.
Tujuannya, mempercepat implementasi dan penetrasi 5G dengan memanfaatkan spektrum yang telah ada saat ini, yang masih digunakan di 4G.
Karena sumber spektrum yang dipergunakan di-share antara 4G dan 5G, tentu saja DSS belum mampu menghadirkan pengalaman 5G yang sebenarnya. DSS lebih dilihat sebagai enabler untuk memperkenalkan teknologi 5G kepada pengguna.
Baca juga: Kemkominfo Minta Industri Segera Aplikasikan Teknologi 5G
Kecepatan yang bisa diperoleh sangat tergantung dari kondisi trafik jaringan. Tetapi secara teoritis, dengan 20 Mhz dan modulasi 256 QAM (quadrature amplitude modulation – skema yang membawa data yang memodulasi/mengubah amplitudo dari dua gelombang pembawa – maksimum keluarannya (throughput) dapat mencapai hingga 260 Mbps.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Ketika Dr Faheem Younus Ngetwit dalam Bahasa Indonesia, Bagikan Resep untuk Isoman
- Oppo Enco Air Masuk Indonesia, Pesaing Airpods Harga Rp 1 Juta
- DJI Mini SE Resmi, Drone Murah untuk Pemula
- Internet Starlink Elon Musk Meluncur Global Agustus, Indonesia Kebagian?
- Google Rilis Dukungan untuk Simpan Kartu Vaksinasi di Ponsel Android