cpu-data.info

Isi Formulir dengan Autofill di Browser Memang Cepat, Risikonya?

Ilustrasi password.
Lihat Foto

- Autofill adalah salah satu dari sekian banyak fitur yang ditawarkan oleh aplikasi browser, untuk mempermudah atau menyingkat waktu saat pengguna berhadapan dengan formulir pertanyaan.

Melalui fitur ini, browser akan menyimpan secara otomatis data yang sering dimasukkan oleh pengguna, mulai dari username e-mail, password, nomor kartu kredit, serta informasi lainnya.

Data yang telah disimpan nantinya bisa digunakan kembali, misalnya ketika hendak masuk ke sebuah akun media sosial.

Baca juga: Cara Mematikan Komputer Windows 10 secara Otomatis

Untuk sebagian pengguna, kehadiran fitur autofill memang terbilang praktis. Sebab, pengguna tak perlu lagi memasukkan informasi yang sama secara berulang-ulang.

Namun di balik manfaatnya yang menguntungkan, fitur ini rupanya dapat menimbulkan risiko yang merugikan. Setidaknya begitu menurut perusahaan keamanan siber, Kaspersky.

Data yang tersimpan pada fitur autofill di browser rupanya rentan menjadi target peretasan. Faktor pemicunya cukup beragam, mulai dari infeksi malware oleh hacker hingga pencurian data secara langsung oleh pengguna lain.

Cara kerja autofill

Cara kerja fitur autofill adalah dengan menyimpan data pengguna lewat proses enkripsi. Setelah dienkripsi, data tersebut hanya dapat diakses pada akun dan perangkat yang sama saat pengguna pertama kali memasukkan data tadi.

Di atas kertas, cara ini mungkin terdengar dapat menjamin data pengguna. Namun, ada sejumlah pengecualian yang dapat terjadi.

Secara default, browser akan menganggap data yang telah dienkripsi telah aman. Oleh sebab itu, aplikasi apa pun yang berjalan di perangkat pengguna dapat mengakses dan mendekripsi data yang telah disimpan tadi.

Baca juga: Mengenal Apa itu Cookie Browser dan Langkah Mengelolanya

Sayangnya, hak akses ini juga dapat digunakan oleh malware yang sudah menyusup perangkat pengguna. Sehingga, malware dapat melihat dan menggunakan data yang tersimpan di fitur autofill.

Kaspersky mencatat adanya kasus pencurian data lewat cara serupa pada tahun 2019. Terdapat lebih dari 940.000 kasus yang terjadi, atau tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, dihimpun KompasTekno dari Kaspersky, Selasa (29/6/2021).

Apabila data pengguna telah dicuri, peretas dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi seperti menarik semua tabungan pengguna.

Pada beberapa kasus, ada kemungkinan peretas bisa menjual data tersebut di forum ilegal atau melakukan penipuan terhadap teman korban dengan mengatasnamakan nama pemilik akun.

Tips aman pakai autofill

Untuk menghindari terjadinya kasus pencurian data, Kaspersky menyarankan pengguna untuk tidak menyimpan informasi kredensial seperti nomor kartu kredit di fitur autofill.

Baca juga: Percuma Buka Situs Porno Pakai Mode Incognito

Pengguna juga bisa menggunakan fitur Master Password yang tersedia pada browser Mozilla Firefox. Caranya, buka browser Firefox dan klik ikon tiga garis garis horizontal di pojok kanan halaman browser.

Selanjutnya, pilih opsi "Privacy & Security" dan gulir ke bawah hingga Anda menemukan menu "Login and Password".

Pada menu tersebut, klik opsi "Use a master password box". Pengguna akan diminta untuk memasukkan password dengan kombinasi angka, huruf, dan karakter spesial.

Password ini nantinya akan diminta setiap kali pengguna ingin menggunakan fitur autofill pada browser.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat