Waspada, Game GTA V dan Far Cry 5 Bajakan Disusupi Penambang Kripto
- Jangan pernah menginstal game bajakan di komputer Anda. Sebab, game tersebut dapat membawa malware yang berbahaya.
Salah satunya adalah malware bernama Crackonosh. Malware ini dapat menambang mata uang kripto Monero secara diam-diam melalui perangkat pengguna yang terinfeksi.
Temuan ini diumumkan oleh perusahaan antivirus Avast. Crackonosh ditemukan di game bajakan populer seperti Grand Theft Auto V, NBA 2K19, dan Pro Evolution Soccer 2018.
Beberapa judul game lain yang juga dilaporkan ikut mengandung Crackonosh, antara lain Far Cry 5, The Sims, The Sims 4 Seasons, Euro Truck Simulator 2, Jurassic World Evolution, Fallout 4 GOTY, Call of Cthulhu, dan We Happy Few.
Keberadaan malware ini menjadi sulit dilacak karena dapat menonaktifkan program antivirus yang ada di dalam perangkat.
Baca juga: 8 Aplikasi Android di Play Store Terjangkit Malware Joker, Segera Hapus dari Ponsel Anda
Pihak Avast mengatakan bahwa infeksi malware ini telah terjadi sejak Juni 2018 lalu. Peretas dilaporkan telah berhasil menambang sekitar 900 XMR atau yang kini setara dengan 2 juta dollar AS (sekitar Rp 28,9 miliar).
Sejak Desember 2020, program berbahaya ini dilaporkan telah menginfeksi sekitar 220.000 komputer yang tersebar di berbagai negara. Adapun negara dengan terkena dampak tertinggi dari Crackonosh meliputi Filipina, Brasil, India, Polandia, AS, dan Inggris.
Avast melaporkan, hingga Mei lalu, masih ada sekitar 1.000 serangan malware Crackonosh terjadi setiap harinya.
Cara kerja malware
Setelah diunduh di komputer korban, game ilegal tersebut akan menjalankan file installer maintenance.vbs untuk melakukan pemasangan.
Pada tahap ini, installer akan mengeksekusi malware Crackonosh yang tersimpan pada file serviceinstaller.exe.
Dihimpun KompasTekno dari Threat Post, Senin (28/6/2021), peneliti Avast mengidentifikasi ada 30 jenis file serviceinstaller.exe yang ditemukan sejak 31 Januari 2018 hingga 23 November 2020.
Pihaknya turut menjelaskan bagaimana malware ini dapat melewati sistem keamanan Windows Defender dan Windows Update.
Baca juga: Malware Joker Ditemukan di 10 Aplikasi AppGallery Huawei
Ketika sudah terpasang pada komputer, program berbahaya ini akan menginstal file bernama MSASCuiL.exe yang dapat menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender dan Windows Update.
Keberadaan Crackonosh pertama kali diketahui setelah banyaknya pengguna yang mengeluhkan hilangnya program antivirus Avast pada komputer mereka.
"Crackonosh melindungi dirinya sendiri dengan menonaktifkan software keamanan dan update dan menggunakan teknik lainnya. Ini membuat (Crackonosh) sulit untuk ditemukan, dideteksi, dan dihapus," tulis para peneliti Avast.
Terkini Lainnya
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP Berkemampuan "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Awas, Ada Malware yang Menghapus Isi Harddisk WD My Book Live
- Ponsel Xiaomi Keluaran 2012 Ternyata Masih Dipakai Ratusan Ribu Orang
- Harga dan Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy A22 5G di Indonesia
- Kemasan OnePlus Dibikin Jadi Mirip Flashdisk, Begini Bentuknya
- Terungkap, Samsung Galaxy Z Fold 3 Dukung Stylus S Pen