Anak-anak Muda dari Indonesia Ini Berhasil Raih Beasiswa WWDC Apple

- Tahun ini, Apple kembali menggelar Worlwide Developers Comference (WWDC) Scholars 2021. Beasiswa tersebut diberikan kepada 350 pelajar dari seluruh dunia untuk mendapatkan pendalaman materi tentang pemrograman.
Peraih beasiswa berhak mendapatkan keanggotaan Apple Developer Program secara gratis. Dari ratusan peserta, ada beberapa nama anak Indonesia yang nampang di situs resmi WWDC Scholars 2021.
Baca juga: Apple Rilis MacOS Monterey, Bisa Nyambung dengan iOS
Untuk mendapatkan beasiswa, para peserta saling bersaing dengan calon perserta lain dari seluruh dunia dengan mengirimkan karya ke Apple.
Tahun ini para peserta wajib mengirimkan karya berupa program interaktif yang menarik untuk memamerkan kreativitas dan kemampuan teknis mereka dalam coding.
Tahun ini, WWDC Scholarship agak berbeda. Biasanya, peserta akan diterbangkan ke markas Apple di Cupertino, California untuk mengikuti ajang WWDC.
Baca juga: Apple WWDC Tahun Ini Kembali Digelar Online
Namun, karena pandemi Covid-19, sejak tahun lalu WWDC digelar secara virtual. Dari pantauan KompasTekno, ada 16 wajah anak Indonesia yang muncul di laman beranda situs WWDC Scholars sebagai pemenang beasiswa. Inilah mereka dan karya yang dibuat.
Adeline Marvel (19) - Batam
Dalam profil singkat di situs WWDC Scholars, Adeline merupakan peserta Apple Developer Academy, Infinite Learning (@IL), Batam.
Perempuan yang gemar bermain puzzle dan video game ini membuat game simulasi strategi mini yang menampilkan proses pembuatan kopi dengan ilustrasi yang lebih menarik.
Game mini itu disebut terinspirasi dari kedai kopi favorit dan kecintaannya dalam menggambar.
Anderan Lay (20) - Kota Tangerang
Dalam profil singkatnya, Andrean mengaku sudah mengeksplorasi dunia komputer sejak berusia 12 tahun secara otodidak. Selain berkuliah di jurusan ilmu komputer, Andrean juga menjadi peserta Apple Developer Academy.
Dalam aplikasinya, Andrean membuat game berjudul Jebot yang terinspirasi dari permainan tangan di Indonesia.
Ia menyulap game tradisional yang hampir punah itu ke dalam versi yang lebih modern sehingga anak-anak saat ini tahu dengan game lokal tradisional. Game itu dibuat menggunakan SwiftUI dan AVFoundation.
Davin Djayadi (20) - Kalisari
Mahasiswa semester 6 Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) ini adalah peserta Apple Developer Academy @UC2021.
Proyek Davin yang membawanya lolos ke WWDC Scholars adalah membuat game strategi bernama Add Modulo yang terinspirasi dari permainan "tambah-tambahan".
Diana Febriana Lumbatoruan (20) - Medan Baru
Mahasiswi jurusan Manajemen Informatika ini juga menjadi peserta magang di Apple Developer Academy @IL di Batam.
Gadis yang bercita-cita sebagai developer ini sedang mempelajari Swift dan desain UI/UX.Proyek yang digarap Diana untuk mendaftar WWDCScholars adalah membuat game tes Pauli.
Terkini Lainnya
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- Begini Cara Facebook Memberantas Konten Berisi Ujaran Kebencian
- Facebook Hapus 25 Juta Konten Ujaran Kebencian dalam 3 Bulan
- Kurir Gojek Mogok "Narik", Keluhkan Bonus Rp 100.000 Jadi Rp 37.000
- Google Didenda Rp 3,8 Triliun oleh Pemerintah Perancis gara-gara Iklan
- Dibanderol Rp 3 Jutaan, Ini Fitur Unggulan Samsung Galaxy A32 5G