Facebook Hapus 25 Juta Konten Ujaran Kebencian dalam 3 Bulan
- Facebook merilis laporan terbaru mengenai angka prevalensi ujaran kebencian di media sosialnya sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Dalam laporan bertajuk "Community Standards Enforcement Report", Facebook mengungkap berapa banyak jumlah konten berbau ujaran kebencian yang telah dihapus selama periode 3 bulan antara Januari hingga Maret 2021.
Dalam acara Hate Speech Under The Hood yang digelar secara online, Selasa (8/6/2021) Content Policy Manager Facebook Manu Gummi mengatakan laporan ini diterbitkan tiap tiga bulan sebagai informasi progress Facebook dalam menindak konten ujaran kebencian.
"Kami berkomitmen untuk terus membuat platform kami (Facebook) lebih aman dan inklusif," ujar Manu.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jumlah Like di Instagram dan Facebook
Pada kuartal pertama 2021, Facebook telah menghapus sebanyak 25,2 juta konten yang mengandung ujaran kebencian. Hampir semuanya atau sekitar 96,8 persen diidentifikasi dengan sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Dari total 25,2 juta konten, 8,8 juta diantaranya merupakan konten yang mengandung pelecehan. Lalu 9,8 juta konten lainnya adalah konten ujaran kebencian terorganisir.
Manu mengatakan bahwa, saat pertama kali merilis laporan ujaran kebencian di Facebook pada kuartal keempat 2017, tingkat deteksi dengan AI hanya 23,6 persen.
"Dari jumlah konten ujaran kebencian yang kami hapus itu, 23,6 persen diantaranya ditemukan sebelum pengguna melaporkannya pada kami. Kemudian sisanya dihapus setelah pengguna melaporkan konten tersebut," jelas Manu.
Secara global, prevalensi ujaran kebencian di Facebook pada kuartal pertama 2021 adalah sebesar 0,05-0,06 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan.
Artinya, dari setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 5 hingga 6 konten yang mengandung ujaran kebencian.
Baca juga: Cara Mengatur Facebook agar Tidak Melacak Aktivitas Kita di Internet
Adapun jenis-jenis konten yang masuk dalam kategori ujaran kebencian itu diantaranya seperti menyinggung ras, agama, kewarganegaraan, identitas gender, penyakit berat, kasta, etnis, pernyataan inferioritas, penghinaan, dan stereotip yang membahayakan.
Facebook menyatakan akan terus mengoptimalkan teknologi AI dalam mengambil tindakan untuk memberantas konten-konten berbau ujaran kebencian di jejaring sosialnya.
"Kemajuan teknologi AI memungkinkan kami dapat menghapus lebih banyak ujaran kebencian di Facebook dari waktu ke waktu, dan menemukannya lebih banyak lagi sebelum pengguna melaporkannya kepada kami," pungkas Manu.
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Kurir Gojek Mogok "Narik", Keluhkan Bonus Rp 100.000 Jadi Rp 37.000
- Gojek Sebut Skema Bonus Baru GoSend untuk Tingkatkan Pendapatan Mitra
- Flash Sale Samsung Galaxy M62 Dibuka Siang Ini
- Server Free Fire Ditutup Hari Ini Mulai Pukul 11.00, Ada Apa?
- Apple Rilis MacOS Monterey, Bisa Nyambung dengan iOS