Nvidia Pasang Fitur Anti-Mining Kripto di GeForce RTX 3080, 3070, dan 3060 Ti
- Setelah diterapkan lebih dulu di kartu grafis GeForce RTX 3060, pembatasan hash rate GPU Nvidia kini ikut diterapkan di GeForce RTX 3080, RTX 3070, dan RTX 3060 Ti.
Nantinya, model-model kartu grafis yang kemampuan hash rate-nya dipangkas hingga hanya setengahnya ini bakal mendapat label "Lite Hash Rate" atau LHR. Tujuannya tak lain agar kartu-kartu grafis tersebut tak habis diborong para penambang kripto (Ethereum).
Baca juga: GPU RTX 30 Series Gaib, Ini Solusi Nvidia
Kepala pemasaran GeForce Nvidia, Matt Wuebbling, mengatakan pihaknya meyakini penerapan fitur anti-mining ini bakal membantu mengurangi tingginya harga kartu grafis saat ini, yang dipicu oleh kelangkaan GPU di pasaran.
"Pembatasan hash rate hanya berlaku untuk kartu-kartu grafis produksi baru dengan label LHR, bukan untuk yang sudah dibeli," ujar Wuebbling dalam sebuah posting berisi pengumuman di situs Nvidia.
GPU terkuat Nvidia saat ini, GeForce RTX 3090, justru tidak mendapatkan limitasi hash rate. Sebabnya kemungkinan karena model kartu grafis ini kurang populer di kalangan penambang kripto, lantaran harga ritelnya yang mahal.
Baca juga: Nvidia Tak Sengaja Hapus Batasan Hash Rate di GeForce RTX 3060
Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (22/5/2021), Nvidia sempat tak sengaja membobol mekanisme pembatas hash rate di GeForce RTX 3060 lewat sebuah driver beta.
Di samping membatasi hash rate di rangkaian GPU teranyarnya, dalam rangka "menyelamatkan" lini GPU GeForce dari serbuan miner, Nvidia juga merilis chip khusus mining yang dinamai sebagai Cryptocurrency Mining Processor (CMP).
Langkah lain dengan tujuan mengurangi penggunaan GPU untuk mining juga dilakukan oleh Ethereum Foundation, organisasi yang ikut menangani komunitas dan pengembangan teknologi cryptocurrency tersebut.
Baca juga: Nvidia Menyerah, Luncurkan Lini GPU Khusus untuk Penambang Kripto
Ethereum Foundation mengatakan model pengolahan transaksi dan minting koin akan segera beralih ke basis proof-of-stake sehingga tak lagi bergantung sepenuhnya pada tenaga GPU.
Selama ini hal tersebut dilakukan lewat mekanisme proof-of-work yang sangat menyita tenaga komputer dan boros listrik. Menurut Ethereum Foundation di situsnya, dengan proof-of-stake, total konsumsi daya jaringan Ethereum bisa berkurang hingga 99,95 persen.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- 7 Cara agar Akun Telegram Tidak Bisa Di-"hack"
- Vivo Y52 5G Meluncur dengan Chip Dimensity 700
- Link Live Streaming PMPL SEA Season 3 Beserta Jadwal Pertandingan
- Opera Luncurkan Browser Khusus Gamer di Android dan iOS
- Samsung Galaxy F52 5G Meluncur dengan Layar 120 Hz