Sebelum Bubar, BRTI Diminta Selesaikan Regulasi SMS Penawaran

- Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) kembali mendesak Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) untuk mengatur layanan pesan singkat SMS (short message service) yang berisi penawaran promosi.
Ketua KKI, David Tobing menyebut desakan ini kembali muncul lantaran BRTI masuk dalam daftar lembaga non-struktural yang akan dibubarkan Presiden Joko Widodo.
Keputusan pembubaran tersebut ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2020 yang ditandatangani pada 26 November 2020 lalu. Dengan demikian, BRTI akan resmi dibubarkan terhitung sejak Oktober 2021 mendatang.
Baca juga: SMS Spam Bisa Dilaporkan ke Kominfo, Begini Caranya
Sebelum tenggat waktu tersebut, David secara khusus meminta BRTI untuk segera menerbitkan regulasi tentang SMS penawaran yang banyak dikeluhkan masyarakat.
Sebab menurut David, maraknya SMS penawaran yang dikirimkan kepada pelanggan operator seluler ini dinilai meresahkan karena terjadi tanpa meminta persetujuan pengguna terlebih dahulu.
Pada September 2020 lalu, KKI telah mengirimkan surat kepada BRTI yang mendesak adanya regulasi yang ketat untuk mengatur SMS penawaran yang dikirimkan operator seluler atau pihak ketiga kepada pengguna.
BRTI kemudian menindaklanjuti surat tersebut dengan mengundang pihak-pihak terkait seperti operator telekomunikasi untuk merumuskan hal-hal yang ingin diatur.
Meski demikian, hingga saat ini BRTI masih belum menerbitkan regulasi yang diminta oleh KKI. David pun turut menyayangkan kinerja BRTI yang terbilang lamban.
"Sangat disayangkan, sampai saat ini BRTI belum menerbitkan regulasi tersebut padahal sesuai dengan keahlian dan kewenangannya penerbitan regulasi SMS Penawaran oleh BRTI bukanlah sesuatu yang sulit," kata David dalam keterangan diterima KompasTekno, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: BRTI Dibubarkan Jokowi, Fungsi dan Tugas Diambil Alih Kominfo
David mengatakan regulasi tersebut wajib dibentuk guna melindungi hak privasi, akurasi, dan transparasi dari pihak konsumen jasa telekomunikasi.
Adapun hak-hak yang diatur seperti batasan konten yang termasuk dalam layanan SMS penawaran dan batasan waktu pengiriman kepada pengguna jasa telekomunikasi.
Konsumen juga perlu diberikan keleluasaan untuk menolak menerima layanan penawaran melalui SMS dalam bentuk apapun dari pelaku usaha jasa telekomunikasi.
Lebih lanjut, David juga meminta untuk ditetapkannya pembatasan waktu pengiriman SMS penawaran khususnya pada hari kerja, yakni mulai hari Senin hingga Jumat pada pukul 08.00 hingga 18.00.
Baca juga: BRTI Minta Operator Seluler Siapkan Opsi untuk Tolak SMS Penawaran
Selain itu, konten SMS penawaran yang dikirimkan juga harus terlebih dahulu disetujui oleh konsumen, misalnya terbatas pada produk makanan dan minuman saja.
Terakhir, David juga mengajukan sanksi bagi pelaku usaha jasa telekomunikasi yang tidak mematuhi regulasi yang telah diatur di atas.
"Pengaturan sanksi sangat diperlukan apabila pelaku usaha jasa telekomunikasi tidak mematuhi aturan yang telah dan akan dikeluarkan oleh BRTI berupa sanksi administrasi, denda maupun pencabutan izin operasional" pungkas David.
Terkini Lainnya
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Fitur "Pay Later" Traveloka Akan Dibawa ke Thailand dan Vietnam
- Bocoran Terbaru Xiaomi Redmi Note 10, Ada Foto Unit dan Spesifikasi
- Oppo Ungkap Tanggal Peluncuran Oppo Find X3 di Indonesia
- Jadwal Lengkap Turnamen MPL ID Season 7 Babak Regular Season
- Hasil Klasemen Turnamen MPL ID Season 7 Pekan 1, Alter Ego Mendominasi