Genap Berusia 12 Tahun, WhatsApp Ingatkan Pengguna Soal Privasi

- WhatsApp genap berusia 12 tahun. Aplikasi pesan instan terpopuler ini pertama kali didirikan pada 24 Februari 2009 silam oleh Jan Koum dan Brian Acton, sebelum berakhir di tangan Facebook pada 2014.
"Selamat 12 tahun WhatsApp!" kicau akun handle @WhatsApp di Twitter. Disebutkan bahwa WhatsApp kini sudah memiliki dua miliar pengguna dan menangani pengiriman 100 miliar pesan setiap harinya.
Baca juga: Keamanan Percakapan WhatsApp Bisa Hilang, Ini Kata Kominfo
Selain itu, dalam kicauan yang sama, WhatsApp kembali mengingatkan pengguna soal komitmen mereka untuk melindungi privasi penggunanya.
"Kami berkomitmen untuk terus melindungi privasi Anda dengan enkripsi ujung-ke-ujung. Selalu dan selamanya," tulis WhatsApp.
More than two billion users turn to WhatsApp each month to send 100 billion messages and to connect more than one billion calls each day. We are and will continue to be committed to your privacy with end-to-end encryption. Always and forever. Happy 12 years WhatsApp! pic.twitter.com/a61wqDassg
— WhatsApp (@WhatsApp) February 24, 2021
Soal privasi pengguna WhatsApp memang menjadi topik hangat di kalangan pengguna beberapa waktu lalu. Hal tersebut tak lepas dari pembaruan persyaratan layanan dan kebijakan privasi yang mulai digulirkan WhatsApp pada Januari 2021.
Baca juga: Jangan Kaget kalau Muncul Spanduk Pengumuman di WhatsApp, Ini Isinya
Ini menimbulkan kekhawatiran lantaran ada poin pembaruan yang menyebutkan bahwa WhastApp akan meneruskan sejumlah data penggunanya ke Facebook. Pengguna WhatsApp pun banyak beralih ke aplikasi perpesanan lain seperti Signal dan Telegram.
WhatsApp melakukan beberapa cara untuk mengklarifikasi soal pembaruan yang digulirkannya, baik melalui unggahan di Twitter hingga mengunggah status di aplikasinya sendiri.
We want to address some rumors and be 100% clear we continue to protect your private messages with end-to-end encryption. pic.twitter.com/6qDnzQ98MP
— WhatsApp (@WhatsApp) January 12, 2021
Dalam beberapa klarifikasinya, salah satu poin yang terus diulang WhatsApp adalah soal enkripsi ujung ke ujung tadi, yang membuat percakapan pengguna tidak bisa diintip oleh pihak lain mana pun.
WhatsApp juga menegaskan bahwa pembaruan kebijakan kali ini berfokus pada interaksi antara pengguna dengan WhatsApp Business.
Apabila ingin tetap bisa memakai WhatsApp, pengguna harus menyetujui ketentuan privasi baru dalam notifikasi yang dimunculkan di dalam aplikasi, selambat-lambatnya pada 15 Mei mendatang.
Baca juga: Pengguna WhatsApp Tidak Bisa Baca dan Balas Pesan jika Tolak Kebijakan Baru
Akun pengguna yang tidak setuju akan mengalami pembatasan fungsi, yakni hanya dapat digunakan untuk menerima panggilan dan notifikasi, tidak bisa untuk mengirim pesan atau membaca pesan yang diterima.
Pengguna yang tidak menyetujui kebijakan baru pun akan dianggap sebagai akun non-aktif. Jika melihat laman FAQ, akun WhatsApp yang tidak aktif selama 120 hari akan dihapus, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Gizmodo, Senin (22/2/2021).
"Untuk menjaga keamanan, membatasi retensi data, dan melindungi privasi pengguna kami, akun WhatsApp akan dihapus setelah tidak aktif selama 120 hari," tulis WhatsApp.
Terkini Lainnya
- Mark Zuckerberg Terancam Kehilangan Instagram dan WhatsApp
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Pasar Ponsel Dunia Tumbuh Awal 2025, Berkat Ponsel Samsung dan Apple Ini
- Ini Kelebihan dan Kekurangan e-SIM Dibanding Kartu SIM Seluler Fisik
- iPhone XS Masih Layak Dibeli Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Google Luncurkan Ironwood, Chip AI untuk Inferensi Skala Besar
- Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Pro Max Max di Indonesia, mulai Rp 22 Juta
- Samsung Ajak Konsumen Jajal Langsung Galaxy A56 5G dan A36 5G di "Awesome Space"
- Cara Aktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone
- Tidak Ada Batas Waktu, Ini Cara Login dan Aktivasi MFA ASN
- HP Poco F7 Ultra dan F7 Pro Resmi di Indonesia, Harga Termurah Rp 7 Jutaan
- Link Download dan Cara Instal Safe Exam Browser buat Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- Momen Katy Perry di Luar Angkasa: Lihat Lengkung Bumi dan Pegang Bunga Aster
- Manuver Intel Selamatkan Bisnis Chip, Jual 51 Persen Saham Perusahaan Hasil Akuisisi
- OJK Nyatakan Snack Video Sebagai Aplikasi Ilegal
- Ini Bukti Polisi Virtual Sudah Patroli Medsos di Indonesia
- Oppo Sebut Frekuensi 2,3 GHz Ideal untuk 5G
- Subsidi Internet Kuota Belajar 2021 Akan Berubah, Hanya Ada Kuota Umum
- Sony Umumkan Headset VR Khusus Untuk PS5