Facebook Ingin Kurangi Konten Berbau Politik di News Feed
- CEO Facebook, Mark Zuckerberg, baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk mengurangi konten berbau politik di media sosial besutannya. Menurut Zuckerberg, hal tersebut dilakukan agar pengguna merasa lebih nyaman.
Hal itu ia utarakan dalam sebuah paparan kinerja perusahaan kuartal emapt (Q4) 2020. Ia mengatakan, saat ini Facebook tengah mencari cara agar tayangan konten berbau politik dapat berkurang, khususnya di bagian News Feed.
"Kami perlu memastikan bahwa komunitas yang terhubung dengan orang-orang, adalah komunitas yang sehat dan positif. Itu adalah sesuatu yang kami fokuskan untuk sekarang," kata Zuckerberg.
Ia juga mengatakan bahwa Facebook akan berhenti merekomendasi grup politik secara permanen. Biasanya, Facebook memang menggunakan algoritma untuk merekomendasikan grup yang sesuai dengan minat pengguna, termasuk politik.
Facebook sebelumnya juga telah menghentikan rekomendasi tersebut menjelang pemilihan presiden 2020. Namun, kini Zuckerberg memastikan bahwa penghentian itu akan dilakukan secara permanen dan bukan hanya di Amerika Serikat.
Baca juga: Begini Cara Facebook Hapus 99,5 Persen Konten Kekerasan Anak
Sayangnya, bos Facebook itu belum menjelaskan secara spesifik bagaimana Facebook akan mengurangi postingan berbau politik di news feed tersebut.
Meski demikian, Zuckerberg menegaskan bahwa bukan berarti Facebook melarang sepenuhnya konten politik beredar di lini masa.
Ia mengatakan, pengguna masih tetap dapat berdiskusi tentang politik atau bergabung dalam grup politik tertentu jika diinginkan. Pasalnya, hal tersebut merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi.
"Karena diskusi politik itu bisa untuk mengatur gerakan akar rumput, menentang ketidakadilan, atau belajar dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda," kata Zuck.
Ia juga mengungkapkan, sejauh ini, salah satu masukan teratas yang diterima dari pengguna adalah bahwa orang tidak ingin masalah politik mengganggu pengalaman pengguna ketika menggunakan Facebook.
"Ini adalah kelanjutan dari pekerjaan yang telah kami lakukan untuk sementara waktu untuk menurunkan tensi, serta mencegah komunitas dan diskusi yang memecah belah," ungkap Zuckerberg sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Jumat (29/1/2021).
Baca juga: Zuckerberg Tangguhkan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Tanpa Batas Waktu
Sebagai informasi, Facebook sebelumnya sempat sementara membatasi konten-konten politis di Amerika Serikat sebulan menjelang pemilu AS berlangsung, tepatnya pada Oktober 2020.
Namun, kali ini Facebook ingin mengadopsi langkah tersebut secara permanen untuk seluruh basis pengguna platformnya di berbagai negara, bukan hanya di AS saja.
Di samping itu, peristiwa penyerbuan Gedung Capitol Hill oleh para pendukung mantan Presiden AS Donald Trump pada awal Januari 2021 lalu, juga agaknya menjadi alasan lain di balik rencana Facebook mengurangi konten politis ini.
Saat kerusuhan terjadi, Facebook menangguhkan akun mantan Presiden AS Donald Trump tanpa batas waktu karena dinilai menggunakan media sosial untuk menghasut dan memantik kekerasan dan kerusuhan di Gedung Capitol Hill, Washington DC, AS.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- 5 Besar Penguasa Pasar Smartphone Global Kuartal IV-2020
- Pembatalan Transaksi Poco M3 Ramai Dikeluhkan, Ini Alasan Xiaomi dan Lazada
- Ponsel Rp 1 Jutaan Samsung Galaxy A02 Resmi, Segera Meluncur di Indonesia
- Tampilan Baru Instagram Stories di Komputer, Lebih Banyak yang Ditampilkan
- Iran Blokir Aplikasi Signal Setelah Jumlah Pengguna Melonjak