cpu-data.info

Iran Blokir Aplikasi Signal Setelah Jumlah Pengguna Melonjak

Ilustrasi aplikasi perpesanan Telegram, Signal, WhatsApp
Lihat Foto

- Pemerintah Iran memblokir Signal, layanan perpesanan instan yang tengah naik daun setelah WhatsApp menggulirkan persyaratan layanan dan kebijakan privasi baru.

Langkah ini diambil menyusul banyaknya warga Iran yang berbondong-bondong pindah dari WhatsApp ke Signal.

Pengguna Signal di Iran, melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengirim pesan melalui platform tersebut.

Pihak Signal pun mengonfirmasi pemblokiran ini setelah Signal menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di toko aplikasi Iran. Melalui sebuah kicauan di Twitter, Signal juga mengaku sedang berusahan mengatasi penyensoran tersebut.

"Penyensoran oleh Iran menghentikan semua lalu lintas Signal di sana. Orang Iran berhak mendapatkan privasi. Kami belum menyerah," tulis pihak Signal.

Signal dipilih warga Iran karena dinilai dapat menyediakan tempat berkomunikasi terenkripsi yang aman.

Seperti yang diketahui, salah satu kebijakan baru WhatsApp yang memantik kekhawatiran pengguna adalah soal berbagi data antara WhatsApp dan perusahaan induknya, Facebook.

Baca juga: Pendiri Signal Tidak Sarankan Pengguna Berhenti Pakai WhatsApp

Walaupun belakangan, WhatsApp sudah memberikan klarifikasi terkait kekhawatiran pengguna, tampaknya Signal sudah terlanjur dilirik menjadi platform yang dinilai lebih aman.

Seperti yang diklaim oleh Signal, aplikasi tersebut menjadi aplikasi dengan unduhan teratas di toko aplikasi Iran, sebelum akhirnya diblokir.

Pada 14 Januari, Cafe Bazaar, semacam Google Play Store versi Iran dan juga toko aplikasi lokal populer, Myket diperintahkan menghapus Signal dari toko aplikasi.

Sebagai informasi, pertengahan Januari 2021 lalu, pendiri Signal, Brian Acton mengungkapkan aplikasi besutannya telah memuncaki daftar aplikasi poluler Apps Store di 40 negara dan Play Store di 18 negara.

Menurut firma riset Sensor Tower, Signal meraih 1,2 juta unduhan setelah WhatsApp mengumumkan kebijakan barunya tanggal 7 Januari lalu.

Berbanding terbalik, jumlah unduhan WhatsApp yang turun cukup signifikan, yakni sebesar 11 persen di tujuh hari pertama tahun 2021.

Peneliti keamanan internet dan hak digital, Amir Rashidi, mengatakan melambungnya popularitas Signal inilah yang memicu kekhawatiran pemerintah Iran.

"Setiap kali pemerintah Iran tidak tahu apa yang sedang terjadi atau siapa yang melakukan apa, mereka takut mungkin orang telah merencanakan sesuatu untuk melawan pemerintah," kata Rashidi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat