Serangan Terakhir Trump Jelang Lengser, Larang Huawei Pakai Prosesor Intel
- Menjelang akhir masa kepemimpinan yang akan berakhir 20 Januari, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjatuhkan "serangan terakhir" ke perusahaan teknologi asal China, Huawei.
Menurut sejumlah laporan yang beredar, Trump berencana melarang sejumlah perusahaan asal AS, termasuk pembuat chip Intel memasok beberapa komponen ke Huawei.
Trump sendiri sebelumnya memang telah memblokir Huawei untuk bermitra dengan berbagai perusahaan AS, pasca perusahaan asal China ini masuk ke dalam daftar hitam "Entity List" pada 2019 lalu.
Sekitar September 2020, beberapa perusahaan, termasuk Intel, mendapatkan lisensi agar mereka bisa memasok komponen ke Huawei, dengan syarat bahwa komponen yang dimaksud tidak berhubungan dengan 5G.
Kabar terbaru terkait Huawei tersebut, tidak menyebutkan secara spesifik lisensi apa saja yang dicabut. Begitu juga perusahaan yang sebelumnya memiliki lisensi kerja sama dengan Huawei. Terlebih, kabar ini juga belum tentu benar adanya.
Namun, apabila rumor ini akurat, Huawei diprediksi bakal kesulitan untuk membuat berbagai produk besutan perusahaan, misalnya jajaran produk laptop seri Matebook yang ditenagai dengan prosesor Intel.
Baik pihak Huawei maupun Intel belum memberikan komentar resmi terkait kabar ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: AS Hapus Perusahaan Jack Ma dari Daftar Hitam Investor
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa pihaknya terus bekerja sama dengan sejumlah lembaga untuk menerapkan kebijakan lisensi yang bisa "melindungi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS".
Konon, pencabutan lisensi ini merupakan "hukuman" terakhir yang bakal dijatuhkan oleh Trump kepada Huawei. Sebab, beberapa hari lagi ia akan digantikan dengan Presiden AS terpilih yang baru, Joe Biden.
Belum diketahui apakah Biden bakal melanjutkan atau mencabut kebijakan yang memberatkan Huawei tersebut atau tidak.
Baca juga: Xiaomi, Depak Apple dari 3 Besar kemudian Masuk Daftar Hitam AS
Kembali kelabakan?
Terlepas dari lisensi, kebijakan Trump yang menjebloskan Huawei ke daftar Entity List atas dugaan ancaman keamanan nasional AS sendiri agaknya sudah membuat Huawei "kelabakan".
Selain dilarang menggunakan sistem operasi Android yang menggunakan layanan Google Mobile Services (GMS), Huawei dipaksa untuk mencari alternatif produsen chip selain Qualcomm dan TSMC.
Huawei juga belakangan mencoba untuk mandiri dan lepas dari AS, salah satunya dengan menjual bisnis smartphone Honor ke suatu konsorsium. Dana dari penjualan merek ini kemungkinan dipakai untuk membangun strategi baru perusahaan.
Kemudian, Huawei juga turut mengembangkan Huawei Mobile Services (HMS) bersama dengan App Gallery untuk lepas dari GMS dan Google Play Store.
Di luar Huawei, Trump sendiri tampaknya "belum puas" untuk mempersulit berbagai perusahaan teknologi asal China bekerja sama dengan perusahaan lokal.
Pekan lalu, Trump bahkan memasukkan sembilan perusahaan asal China baru, termasuk vendor smartphone Xiaomi, ke dalam daftar hitam (blacklist) investasi AS.
Berbeda dengan Huawei, daftar hitam yang menjerat sejumlah perusahaan ini mengharuskan para investor asal AS menjual (divestasi) seluruh saham yang mereka miliki selambat-lambatnya pada 11 November 2021.
Baca juga: Sama-sama Diblokir AS, Nasib Xiaomi Beda dengan Huawei
Terkini Lainnya
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Grab Dikabarkan Melantai di Bursa Saham Tahun Ini
- 5 Penerapan Teknologi AI yang Bakal Mudahkan Segala Aktivitas Manusia
- Spesifikasi dan Fitur Kamera Trio Samsung Galaxy S21, Apa yang Baru dan Beda?
- Smartwatch Amazfit GTR 2e dan GTS 2e Resmi Masuk Indonesia
- Induk Shopee Disebut Caplok Bank BKE, Siapkan Bank Digital di Indonesia?