Penjajakan Merger Indosat dan Tri Resmi Diteken

- CK Hutchison Holding Ltd yang memiliki operator seluler Tri (3) Indonesia resmi meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Ooredoo Q.P.S.C, pemegang saham mayoritas Indosat Ooredoo (ISAT) untuk melakukan penjajakan merger bisnis di Indonesia.
Dalam keterangan resmi CK Hutchison, kedua perusahaan akan melanjutkan proses negosiasi secara eksklusif hingga 30 April 2021.
"Belum ada keputusan yang diambil untuk melanjutkan transaksi apapun dan tidak ada kepastian bahwa transaksi apapun akan dilanjutkan," tulis keterangan resmi CK Hutshicon Holding.
CK Hutchison Holding menambahkan potensi transaksi tetap akan tunduk pada kesepakatan syarat, penandatanganan perjanjian definitif, dan setelah memperoleh semua persetujuan perusahaan dan peraturan yang diperlukan.
Hal senada juga diumumkan oleh Indosat Ooredoo. Dalam keterangan resmi, Indosat mengakui akan menjajaki kemungkinan kombinasi bisnis dengan Hutchison Tri Indonesia.
"Hingga dikeluarkan pemberitahuan ini, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perseroan," tulis Indosat Ooredoo dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Indosat-Tri Siap Merger, Peluang Indonesia untuk Buyback Makin Kecil
Kabar merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia santer terdengar beberapa pekan belakangan. Menurut laporan Bloomberg, kedua perusahaan rencananya akan menjadi pemegang saham mayoritas pada entitas baru yang akan terbentuk nanti.
Tahun lalu, CK Hutchison juga dikabarkan mendekati Axiata Group Bhd, pemilik entitas PT XL Axiata untuk potensi merger di Indonesia. Namun tidak ada kabar terbaru mengenai kelanjutan rencana merger tersebut hingga sekarang.
Baca juga: Kominfo Tanggapi Rencana Merger Tri dan Indosat
Untuk diketahui, Ooredoo memegang 65 persen saham di Indosat. Nilai saham Indosat meningkat sekitar 90 persen tahun ini, dan menghasilkan valuasi sebesar 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 31,3 triliun (kurs Rp 14.100).
Sementara itu, Hutchison Asia Telecommunication yang menjadi bagian dari bisnis CK Hutchison, menggerakkan operasional di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka.
Total, ada 48,8 juta pelanggan aktif di tiga negara tersebut, berdasarkan laporan keuangan sementara terakhir. Tri Indonesia sendiri menyumbang 3,95 miliar dollar Hong Kong atau sekitar Rp 7,2 triliun (kurs Rp 1.800), atau 87 persen dari total pendapatan Hutchison Asia pada semester pertama 2020.
Baca juga: Indosat dan XL Axiata Belum Kebagian Frekuensi 5G di Indonesia
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Startup Digital di Daerah Tak Kalah Potensial
- Miliarder Pengembang Game Asal China Meninggal Akibat Diracun
- Natal 2020, Pelanggan Telkomsel Perbanyak Browsing Kurangi Belanja Online
- Akun Facebook Resmi Apple Belum "Centang Biru", Ini Alasannya
- Tablet Lebih Besar dari Laptop dan PC, Apple Bersiap