cpu-data.info

Gamer Kehilangan Koleksi Game Senilai Rp 7 Miliar karena Dibuang Ibunya

Konsol game Atari 2600 dengan desain aksen kayu
Lihat Foto

- Nasib buruk menimpa seorang pria asal New York, Amerika Serikat. Pria yang juga bekerja sebagai karyawan sebuah di toko game ini gemar mengoleksi pernak-pernik  game, mulai dari konsol hingga merchandise.

Seluruh koleksi tersebut kemudian disimpan di sebuah rumah keluarga. Namun nahas, seluruh koleksi game belakangan tersebut justru dibuang oleh sang ibu.

Alhasil, pria tersebut telah kehilangan aneka game berikut berbagai konsol generasi lawas seperti Famicom, Super Famicom, Atari, NeoGeo AES, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Ini Daftar Game Android Terbaik 2020 Pilihan Google

Terakhir kali mengeceknya sekitar dua tahun lalu, dia menaksir koleksi game tersebut bernilai 500.000 dollar AS atau sekitar Rp 7 miliar.

Tak hanya itu saja, sang ibu juga turut menyingkirkan peralatan lain mulai dari koleksi komik, permainan kartu, hingga instrumen musik seperti amplifier bermerk Marshall dan satu set drum.

Diduga sang ibu tidak menyadari berharganya nilai seluruh koleksi itu. Namun nasi sudah menjadi bubur, pria tersebut terpaksa harus menanggungnya dengan berat hati.

Kecewa terhadap tindakan yang dilakukan oleh sang ibu, pria ini lantas menumpahkan rasa frustasi melalui akun Twitter toko game J&L Game dengan handle @jnlgame.

Baca juga: Game Fortnite Season 5 Resmi Dimulai, Apa Saja yang Baru?

Namun, tak lama kemudian, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GameRant, Rabu (2/12/2020), rangkaian kicauan berisi curhat tersebut dihapus. Dia lantas meminta maaf kepada follower karena terlalu emosional.

Meski tragis, agak aneh bahwa pria yang identitasnya tidak disebutkan itu mengutarakan keluh kesah masalah pribadinya lewat akun Twitter sebuah bisnis.

Sedikit ganjil pula bahwa koleksi aneka barang yang pasti berjumlah banyak itu bisa dibuang tanpa pemberitahuan atau disadari oleh pemiliknya.

Apapun kejadian sebenarnya, ada sedikit pelajaran yang bisa dipetik. Kalau punya koleksi besar di tempat lain, mungkin ada baiknya rutin ditengok. Atau paling tidak, jaga komunikasi  dengan pemilik tempat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat