Blokir Ditangguhkan, TikTok Tetap Bisa Beroperasi di AS

- Nasib bisnis TikTok di Amerika Serikat (AS) akhirnya menjumpai titik terang, setelah digantung, apakah jadi diblokir atau tidak oleh pemerintahan Trump.
Departemen Perdagangan AS mengabulkan perintah awal pengadilan (preliminary injunction) pada Kamis (12/11/2020) untuk membolehkan TikTok tetap beroperasi di AS.
Tidak disebutkan secara spesifik sampai kapan penangguhan pemblokiran TikTok di AS. Namun, pengadilan masih menunggu perkembangan hukum lebih lanjut.
Baca juga: TikTok Bingung, Jadi Diblokir Apa Tidak di AS
Akan tetapi, yang jelas, warga AS saat ini masih bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi TikTok dengan bebas. TikTok sendiri memiliki sekitar 100 juta pengguna di AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC News, Jumat (13/11/2020).
Sebelumnya, nasib TikTok sempat terkatung-katung, apakah jadi diblokir atau tidak oleh pemerintahan Trump.
Trump diketahui memberi waktu kepada ByteDance (induk TikTok) untuk menyerahkan bisnis TikTok kepada perusahaan AS, tenggatnya adalah 12 November 2020. Namun, mendekati deadline, finalisasi pembelian bisnis TikTok di AS oleh Oracle belum juga selesai.
Bisnis TikTok di AS memang bakal diserahkan kepada Oracle, sesuai kesepakatan pada Agustus 2020. Pemerintahan Trump juga telah menyetujui pembelian bisnis TikTok oleh Oracle pada September 2020.
Oracle adalah perusahaan pengembangan perangkat lunak (software) yang berbasis di Silicon Valley, AS.
Baca juga: Daftar Paket Internet TikTok dari Telkomsel, Mulai Rp 4.000
Alasan pengambilalihan bisnis oleh perusahaan AS ini dilatarbelakangi oleh tudingan ancaman keamanan nasional yang sering digaungkan pemerintahan Trump.
Dengan memaksa TikTok dimiliki oleh perusahaan asal AS, maka operasionalnya bisa terpantau dan tidak bisa dimata-matai oleh China.
Nantinya, kesepakatan yang dibuat kedua belah pihak merujuk pada hasil tinjauan dari Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS).
CFIUS adalah sebuah lembaga AS yang bertanggung jawab untuk meninjau sekaligus menyelidiki beragam kesepakatan soal investasi asing di AS yang dapat memengaruhi keamanan nasional negara tersebut.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- Kode Redeem Terbaru Genshin Impact, Bisa Dapat "Primogems" Gratis
- Program YouTube Rewind Dipastikan Absen Tahun Ini
- Fitur Pesan Sementara WhatsApp Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Nokia 6300 dan Nokia 8000 Resmi Lahir Kembali dengan 4G, Harganya?
- Cara Mengurangi Pemakaian Memori WhatsApp dengan Storage Management