TikTok Bingung, Jadi Diblokir Apa Tidak di AS

- Urusan jual beli bisnis TikTok di Amerika Serikat sejak Agustus lalu masih menggantung. Bisnis TikTok di AS diketahui bakal diserahkan kepada Oracle, sesuai kesepakatan pada Agustus 2020.
Pemerintahan Trump juga telah menyetujui pembelian bisnis TikTok oleh Oracle pada September. Trump kemudian memberikan tenggat waktu 45 hari kepada ByteDance selaku induk TikTok untuk finalisasi penjualan TikTok ke perusahaan AS.
Jika belum selesai juga, operasional TikTok di AS terancam ditutup. Kini, tenggat 45 hari itu bakal jatuh pada 12 November, kesepakatan penjualan juga belum difinalisasi. Pemerintahan Trump juga belum memberikan kejelasan soal nasib TikTok di AS.
Tak ingin merasa "digantungin", TikTok meminta kejelasan dengan mengajukan petisi ke pengadilan AS agar meninjau ulang keputusan Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS).
Baca juga: Pemerintah China Disebut Tolak Kesepakatan TikTok dan Perusahaan AS
Sebab, TikTok mengaku hingga kini belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut mengenai batas waktu penjualan dan proses akuisisi TikTok kepada perusahaan AS agar bisa tetap beroperasi di negara tersebut.
"Ini sudah mendekati tenggat waktu yang diberikan oleh CFIUS, yakni 12 November 2020," kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan.
"Sampai sekarang kami belum menerima kejelasan soal perpanjangan tersebut. Kami tidak punya pilihan selain mengajukan petisi ke pengadilan AS untuk membela hak-hak kami dan hak-hak lebih dari 1.500 karyawan kami di AS," lanjut TikTok.
CFIUS sendiri adalah sebuah lembaga AS yang bertanggung jawab untuk meninjau sekaligus menyelidiki beragam kesepakatan soal investasi asing di AS yang dapat memengaruhi keamanan nasional negara tersebut.
Trump awalnya memberi tenggat waktu 45 hari kepada ByteDance selaku induk TikTok, untuk finalisasi penjualan TikTok ke perusahaan AS, yang disepakati pada Agustus 2020. Namun, deadline itu diperpanjang 90 hari hingga 12 November.
"Selama satu tahun, kami (TikTok) terus meninjau perkembangan akuisisi ini dengan CFIUS. Meskipun kami sebenarnya tidak setuju dengan tudingan yang menyinggung soal keamanan nasional," ungkap TikTok dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (11/11/2020).
Baca juga: Dapat Restu Trump, Oracle Akan Jadi Pemilik Saham TikTok
Saat proses akuisisi rampung, nantinya seluruh data pengguna TikTok asal AS yang berada di luar server AS bakal dihapus, sehingga tidak ada campur tangan negara lain, begitu juga China.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Oracle dan Walmart akan mengakuisisi saham TikTok dan akan berubah nama menjadi TikTok Global.
Pada September lalu, Trump juga sempat mengatakan bahwa persetujuan dengan kedua perusahaan AS tersebut bakal mengatasi kekhawatiran atas keamanan nasional, terkait tudingan kegiatan mata-mata oleh TikTok.
Meski kesepakatan antara TikTok dengan Oracle dan Walmart hampir tercapai, Pemerintah China disebut tidak menyetujui kesepakatan tersebut. Hingga kini, kesepakatan tersebut terus menggantung.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming
- Trump Bebaskan Tarif untuk Smartphone, Laptop, dan Elektronik dari China
- Game Assassin's Creed Valhalla Resmi Dirilis, Ini Harganya
- Kasus Kebocoran Data Marak Terjadi, Bisakah Konsumen Menuntut?
- Pembaruan Genshin Impact Versi 1.1 Bawa Karakter dan "Quest" Baru
- Aplikasi iOS Bisa Berjalan di Komputer Mac Terbaru
- Inikah Alasan Apple Tinggalkan Chip Intel?