Internet Buatan Elon Musk Diuji Coba, Kecepatan Download Tembus 160 Mbps
- Perusahaan teknologi milik Elon Musk, SpaceX, menguji coba jaringan internet Starlink untuk pengguna di sejumlah wilayah Amerika Serikat.
Dalam keterangan yang dibagikan melalui e-mail kepada pelanggan pekan lalu, SpaceX mengatakan bahwa dalam uji coba ini pengguna akan mendapatkan kecepatan internet di kisaran 50 hingga 150 Mbps.
Namun, kecepatan internet dalam uji coba ini melebih ekspektasi. Para pengguna mengaku mendapatkan kecepatan download lebih dari 160 Mbps.
Seorang pengguna di wilayah West Coast, AS mengaku bahwa dirinya sempat melakukan uji kecepatan internet Starlink dan mendapat hasil mencapai 161 Mbps.
Bahkan beberapa pengguna yang berada di pedesaan Montana, AS, mengatakan bahwa kecepatan internet di wilayah tersebut mencapai 174 Mbps dan kecepatan upload berkisar 33 Mbps.
Baca juga: Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia
Menurut perusahaan pembuat aplikasi Speedtest, Ookla, kecepatan itu lebih kencang dari 95 persen koneksi internet lokal yang tersedia di Amerika Serikat.
Meski begitu, sejumlah pengguna lain di wilayah West Coast, AS masih mengalami kendala koneksi internet sekitar 10 hingga 15 detik yang terjadi setiap beberapa menit sekali.
Pengguna lain bernama Kenneth Auchenberg juga membagikan tangkapan layar hasil uji kecepatan internet yang ia lakukan lewat aplikasi Speedtest.
"Ini hasil dari pengujian beta internet StarLink di negara bagian Washington, AS. Streaming 1.440p lancar dan pemutaran video 4K di YouTube bebas dari buffering," tulis Kenneth di Twitter.
Results from a StarLink beta tester in Washington state ????
"Streaming 1440p and 4K with zero buffering on YouTube."# pic.twitter.com/eeE4FIlQ0r
— Kenneth Auchenberg ???? (@auchenberg) October 31, 2020
Terlepas dari hal itu, SpaceX mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 900 satelit Starlink yang terus bergerak mengikuti orbit. Ratusan satelit tersebut akan memancarkan konektivitas internet ke antena penerima di permukaan Bumi.
Baca juga: Muncul Lagi, Rencana Pakai Balon Internet Google di Indonesia
Untuk berlangganan uji coba versi beta ini, pelanggan dikenakan tarif seharga 99 Dollar AS (sekitar Rp 1,4 juta) per bulan sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Kamis (5/11/2020).
Sementara, untuk biaya awal pemasangan router WiFi dan perangkat antena lainnya, pelanggan harus membayar 499 Dollar AS (sekitar Rp 7,2 juta).
Sebagai informasi, Starlink merupakan proyek yang dikembangkan SpaceX sejak 2015. Proyek ini bertujuan untuk memberikan akses internet kepada seluruh masyarakat dunia. Starlink terdiri dari ribuan satelit kecil yang dikirim ke orbit Bumi yang rendah.
Terkini Lainnya
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Bocoran Tanggal Peluncuran Samsung Galaxy S21
- Telkomsel Luncurkan Paket Halo Unlimited, Harga Mulai Rp 100.000
- Foto-foto Smartphone Sony Ericsson Vaio yang Tak Jadi Dirilis
- Chip Exynos Buatan Samsung Bakal Dipakai Oppo, Vivo, dan Xiaomi?
- Ini Spesifikasi PC untuk Main Game Godfall