Beli Ponsel Resmi Baru Tak Usah Khawatir Terblokir
- Akhir September lalu, proses pemasukan data nomor IMEI dilaporkan mengalami kendala. Sebab, kapasitas mesin Central Equipment Identity Register (CEIR) milik kemenperin hampir penuh.
Alhasil nomor IMEI ponsel-ponsel baru susah didaftarkan. Namun calon pembeli tidak perlu khawatir, sebab Kemenperin telah mengambil langkah antisipasi.
Mesin CEIR bertugas untuk memverifikasi data dari mesin Equipment Identity Registration (EIR) yang ada di sisi operator seluler, untuk selanjutnya dilakukan pemblokiran terhadap ponsel ilegal atau black market (BM).
Baca juga: Mesin CEIR Penuh, Asosiasi Sebut Ponsel Resmi Ikut Kena Blokir
Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Syaiful Hayat mengatakan sejak 23 September, data nomor IMEI baru dari pabrikan ponsel tidak bisa diunggah oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Dari total kapasitas 1,2 miliar nomor IMEI, kapasitasnya sudah terisi 95 persen. Walhasil, handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) baru terancam tidak mendapat sinyal.
"Sudah mulai hape-hape baru di outlet resmi kami juga tidak bisa mendapatkan sinyal," kata Syaiful ketika dihubungi KompasTekno, Kamis (2/10/2020).
Namun, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan pemerintah akan mengambil langkah antisipasi, dengan membersihkan data-data nomor IMEI yang sudah tidak terpakai.
Penghapusan nomor IMEI lama yang sudah tidak dipakai dilakukan untuk menambah kapasitas penyimpanan data di mesin CEIR, sehingga memberikan ruang bagi nomor IMEI baru.
Sebelumnya, mesin CEIR menampung semua data nomor IMEI perangkat HKT, baik data perangkat baru maupun lama.
Baca juga: Kominfo Pastikan Blokir Ponsel BM Tetap Berjalan Meski Input IMEI Terkendala
"Nanti akan melakukan pembersihan data perangkat yang tidak terpakai, sudah rusak, mati, tidak terealisasi, tidak jadi diproduksi, dan tidak jadi diimpor. Nanti akan dipisahkan dari sistem sehingga bersih lagi," jelas Ismail kepada KompasTekno melalui sambungan telepon, Rabu (30/9/2020).
Lebih lanjut, Ismail mempersilakan para pabrikan HKT untuk mendaftarkan data nomor IMEI ke Kemenperin.
"Tapi data yang benar, jangan booking sesuatu yang belum tentu diproduksi," jelas Ismail.
Kendati terjadi masalah teknis, Ismail mengatakan proses pemblokiran dengan skema whitelist masih tetap berjalan sejak berjalan secara efektif per tanggal 15 September lalu.
"Enggak ada pengaruhnya karena itu cuma masalah teknis biasa," kata Ismail.
Terkini Lainnya
- Di Jepang, Warga Diminta Tulis Password HP dan Aplikasi di Surat Wasiat
- Arti Kata “Tea”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- 3 Cara Blokir Nomor Tidak Dikenal di HP Android dengan Mudah dan Praktis
- 5 Cara Mengaktifkan Ketuk Layar 2 Kali di HP untuk Menghidupkan Layar, Mudah
- Cara Cek Ukuran Foto dan Video WhatsApp yang Sudah Terkirim
- Pameran Fotografi Oppo Find X8 Series Tampilkan Keindahan dan Budaya Bali di Istana Ubud
- 4 Fitur Andalan Samsung Galaxy A16 5G, Harga Rp 3 Jutaan
- 50 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2024 Menarik, Lengkap dengan Tema dan Logo
- Cara Akses Password iCloud di Google Chrome
- Sejarah QR Code, Kode "Kotak-kotak" yang Terinspirasi dari Permainan Go Board
- Tulisan di Word Tidak Muncul, Begini Cara Mengatasinya
- Arti Kata “Bussin”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- 10 Penyebab HP Xiaomi Cepat Panas
- Gaji Bos ChatGPT Sam Altman Ternyata Kecil
- Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung
- 50 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2024 Menarik, Lengkap dengan Tema dan Logo
- Menkominfo Sebut UU Cipta Kerja Dorong "Network Sharing" dan 5G
- Oppo Reno4 F Meluncur 12 Oktober di Indonesia, Ini Fitur Andalannya
- Sahkan UU Cipta Kerja, DPR Dianggap "Impostor", Apa Artinya?
- UU Cipta Kerja Disahkan, Migrasi TV Analog ke Digital Rampung 2022
- Zeiss ZX1, Kamera dengan OS Android Dijual Rp 88 Juta