Kominfo Pastikan Blokir Ponsel BM Tetap Berjalan Meski Input IMEI Terkendala

- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa kapasitas mesin Central Equipment Identity Register (CEIR) hampir penuh. Dari total kapasitas 1,2 miliar nomor IMEI, kini sudah terisi 95 persen. Alhasil, proses input data IMEI mengalami kendala.
Kendati demikian, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail, mengklaim proses pemblokiran perangkat handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) ilegal atau black market (BM) tidak akan terganggu.
Aturan pemblokiran ponsel BM sendiri baru berjalan efektif per 15 September 2020.
"Tidak ada pengaruhnya karena itu cuma masalah teknis biasa," kata Ismail kepada KompasTekno, Rabu (30/9/2020).
Ismail menjelaskan, data-data di mesin CEIR yang sudah tidak digunakan akan dihapus.
Baca juga: Kapasitas Mesin Blokir Ponsel BM Hampir Penuh, Input Nomor IMEI Tersendat
Misalnya saja data nomor IMEI perangkat yang sudah terpakai atau tidak jadi diproduksi. Pada mulanya semua data nomor IMEI perangkat HKT dimasukan ke mesin CEIR, baik data perangkat baru maupun lama.
"Nanti akan melakukan pembersihan data perangkat yang tidak terpakai, sudah rusak, mati, tidak terealisasi, tidak jadi diproduksi, dan tidak jadi diimpor. Nanti akan dipisahkan dari sistem sehingga bersih lagi," jelas Ismail.
Proses pembersihan tersebut dikatakan Ismail tidak akan memakan waktu yang lama.
Untuk diketahui, mesin CEIR bertugas untuk memverifikasi data dari mesin Equipment Identity Registration (EIR) yang ada di sisi operator seluler, untuk selanjutnya dilakukan pemblokiran terhadap ponsel ilegal atau black market (BM).
Soal keberadaan mesin CEIR, Ismail mengatakan saat ini masih berada di tangan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia ( ATSI).
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekjen ATSI, Marwan O. Baasir mengatakan bahwa mesin tersebut akan diserahkan kepada Kominfo sekitar empat minggu ke depan.
Baca juga: Ponsel BM Diblokir, Negara Amankan Rp 2,8 Triliun Per Tahun
Mesin itu seyogyanya akan dikendalikan oleh Kementerian Kominfo dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Kami kumpul administrasi secara lengkap utk diserahkan nantinya," kata Marwan lewat pesan singkat, Rabu (30/9/2020).
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Kapasitas Mesin Blokir Ponsel BM Hampir Penuh, Input Nomor IMEI Tersendat
- Kabel Internet Asia-Amerika Putus, Indonesia Terpengaruh?
- BRTI Minta Operator Seluler Siapkan Opsi untuk Tolak SMS Penawaran
- Tanda-tanda Siri Bakal Bisa Diajak Ngobrol dengan Bahasa Indonesia
- Lenovo Luncurkan Laptop Layar Lipat Pertama, ThinkPad X1 Fold