Sudah Daftar tapi Belum Terima Kuota Belajar Kemendikbud? Ini Sebabnya

- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai membagikan subsidi kuota internet untuk peserta didik dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia secara bertahap mulai September ini.
Penyaluran kuota internet gratis ini akan dilakukan selama empat bulan mendatang, mulai periode September hingga Desember, dengan pembagian bertahap di tiap bulannya (tahap I: tanggal 22-24, tahap 2: tanggal 28-30).
Nantinya, peserta didik atau tenaga pendidik yang sudah didaftarkan sekolah/kampus masing-masing bakal mendapatkan SMS yang memberitahukan bahwa subsidi kuota sudah diterima dan bisa digunakan.
Lantas, bagaimana jika mereka belum menerima kuota internet gratis tersebut, padahal sudah mendaftarkan nomor ponsel ke sekolah/kampus masing-masing?
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud
Menurut Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani, ada dua kemungkinan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pertama, nomor ponsel peserta didik atau tenaga pendidik bisa jadi masih dalam proses verifikasi dengan operator seluler terkait. Sehingga, mereka agaknya perlu menunggu kuota tersebut dibagikan di tahap kedua, jika tahap pertama sudah lewat.
"Kemungkinan (penerima) masih dalam tahap verfikasi kebenaran nomor ponsel bersama dengan operator," kata Evy ketika dikonfirmasi KompasTekno melalui WhatsApp, Kamis (24/9/2020).
Sekolah belum kirim SPTJM
Kemungkinan kedua, lanjut Evy, adalah terkait instansi pendidikan yang belum memberikan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) kepada Kemendikbud.
Sebab, apabila suatu sekolah/kampus belum mengirimkan SPTJM, maka Kemendikbud sejatinya belum bisa menyalurkan kuota kepada peserta didik atau tenaga pendidik yang ada di dalamnya.
Baca juga: Kuota Internet Gratis untuk Pelajar Dibagi Hari Ini, Bisa Buat Apa Saja?
"Kemungkinan sekolah/kampus belum mengirimkan SPTJM ke Kemendikbud. Kondisi ini bisa dikoordinasikan dengan satuan pendidikan (sekolah/kampus) terkait, karena kebenaran data yang bertanggung jawab adalah satuan pendidikan," tutur Evy.
Pihak Kemendikbud, melalui sebuah unggahan di Instagram, mengimbau kepada para sekolah/kampus agar segera mengirimkan SPTJM agar peserta didik dan tenaga pendidik bisa mendapatkan subsidi kuota dari pemerintah.
View this post on Instagram#SahabatDikbud, bagi sekolah yang telah mengirimkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) untuk program bantuan kuota internet untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat dilakukan pengecekan di laman vervalponsel.data.kemdikbud.go.id atau tautan # , ya . ???????? . #MerdekaBelajar #VervalPonselKemdikbud
A post shared by Kemdikbud.RI (@kemdikbud.ri) on Sep 20, 2020 at 7:59pm PDT
SPTJM bisa dikirim melalui situs #. Kemendikbud sendiri, menurut Evy, tidak mematok tenggat waktu atau batas pengiriman SPTJM.
Kuota gratis puluhan GB
Seperti diwartakan sebelumnya, lewat program subsidi kuota Kemendikbud ini, semua peserta didik dan tenaga pendidik bakal mendapatkan kuota gratis dengan besar mencapai puluhan GB.
Baca juga: Cara Cek Kuota Belajar Kemendikbud untuk Nomor Telkomsel, XL, Indosat, dan Tri
Peserta didik jenjang PAUD bakal mendapatkan kuota 20 GB per bulan, sedangkan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA bakal mendapatkan kuota 35 GB/bulan.
Tenaga pendidik jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA sendiri bakal mendapatkan 42 GB per bulan, sedangkan untuk dosen dan mahasiswa bakal mendapatkan kuota 50 GB per bulan.
Secara umum, semua peserta didik dan tenaga pendidik bakal mendapatkan kuota reguler yang bisa dipakai untuk mengakses segala situs dan aplikasi sebesar 5 GB.
Sisanya adalah kuota belajar yang bisa dipakai untuk mengakses beberapa situs dan aplikasi khusus yang tercantum di tautan berikut.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- Harga dan Spesifikasi Nokia C1 di Indonesia
- Facebook Ancam Minggat dari Eropa
- Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud
- Fitur Baru Google Maps Tampilkan Informasi Persebaran Pasien Covid-19
- Daftar Aplikasi yang Bisa Diakses Gratis dengan Kuota Belajar Kemendikbud