Cerita Pembuat Game "Fall Guys", Dapat Inspirasi dari "Benteng Takeshi"

- Sejak kemunculannya pada awal Agustus lalu, game battle royale Fall Guys: Ultimate Knockout langsung digandrungi pemain. Tercatat sebanyak lebih dari 7 juta kopi game telah diunduh melalui layanan PS Plus dan Steam.
Namun, kesuksesan yang dialami Mediatonic selaku pembuat Fall Guys nyatanya tidak diraih dalam waktu singkat, melainkan lewat perjalanan panjang selama 15 tahun.
Studio game asal Inggris ini bermula pada September 2005. Dua pendiri Mediatonic, yakni Dave Bailey dan Paul Croft, awalnya hanya membuka studio yang menerima order pembuatan game web sederhana berbasis Flash.
Lambat laun, keduanya mulai merambah ke platform lain hingga akhirnya menciptakan 130 game berbasis mobile, Facebook, konsol, hingga PC.
"Kami berkembang dari yang awalnya membuat game Flash, menjadi pembuat game di MySpace, Facebook, dan perlahan-lahan merambah ke platform konsol dan iPhone," kata Paul Croft kepada PC Gamer, seperti dihimpun KompasTekno, Minggu (20/9/2020).
Baca juga: Fall Guys: Ultimate Knockout, Game Battle Royale Kocak yang Naik Daun
Sukses mulai diraih lewat beberapa judul game, seperti Amateur Surgeon (2008) yang mengisahkan keinginan seorang pengantar pizza menjadi dokter bedah. Game online tersebut berhasil meraih 100 juta pemain.
Mediatonic kemudian semakin berkembang dan mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan sejumlah publisher ternama, seperti Sega, Nickelodeon, Disney, hingga Namco Bandai Games.
Pengalaman membuat aneka game web yang sederhana dibawa dan ditanamkan di Fall Guys. Croft mengatakan bahwa salah satu kunci bagi studionya dalam membuat game yang mudah diakrabi segala tipe pemain adalah humor.
"Game juga harus bisa lekas dimengerti tanpa membaca instruksi apapun. Banyak dari ide-ide awal ini yang dibawa ke Fall Guys. Tiap kami coba mendesain game untuk audiens yang luas, prinsip-prinsip tersebut kembali diterapkan," ujar Croft.
Ratusan GIF Benteng Takeshi
Ide untuk membuat game Fall Guys sendiri muncul saat konferensi Games Developer Conference tahun 2018. Ketika itu desainer game senior Joe Walsh mengajukan konsep game battle royale yang mengikuti cara bermain acara TV. Konsep tersebut langsung disetujui.
Dalam merancang Fall Guys, tim Mediatonic menggunakan ratusan animasi GIF dari acara TV populer Takeshi's Castle sebagai acuan. Takeshi's Castle merupakan acara televisi Jepang tahun 1980-an yang sempat tayang di Indonesia dengan nama Benteng Takeshi.
Seperti Benteng Takeshi, dalam Fall Guys, para pemain berlomba-lomba melalui berbagai rintangan untuk mencapai garis finish. Mediatonic juga menggunakan acara obstacle course sejenis sebagai referensi, seperti Ninja Warrior, Total Wipeout, dan It's A Knockout.
Hasilnya? Meski di tengah persaingan dengan para pelopor battle royale seperti Fortnite dan Player Unknown's Battlegrounds, Fall Guys berhasil menarik hati gamer dengan cara bermainnya yang unik untuk genre tersebut.
Baca juga: Game Fall Guys Season 2 Hadir Oktober 2020, Apa yang Baru?
Croft mengatakan bahwa orang dari segala kalangan bisa bermain game Fall Guys yang nihil aksi tembak-tembakan, mulai dari anak-anak hingga atlet e-sports profesional.
Menurut dia, kuncinya lagi-lagi adalah humor dan kesederhanaan cara bermain dari game itu. Karakter pemain hanya punya dua lengan untuk menggenggam obyek, serta dua kaki untuk lari dan melompat.
Perlombaan melalui berbagai rintangan menimbulkan adegan-adegan yang kocak. Kalau beruntung, bahkan pemain baru sekalipun bisa langsung menang.
"Hampir semua orang sudah pernah melihat acara TV seperti ini, sehingga Anda bisa segera mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan," kata Croft.
Terkini Lainnya
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Samsung Buat Film 8K dengan Smartphone Galaxy S20 dan Note 20
- Aturan Baru Google untuk "Tendang" Aplikasi Penguntit dari Play Store
- Bug di iOS 14, Pengguna iPhone Tak Bisa Ganti Browser dan E-mail "Default"
- Sony Sebut PS5 Bisa Jalankan Hampir Semua Game PS4
- Jangan Salah Arti, Ini Bedanya Jaringan 5G dengan WiFi 5G