Produksi Pesawat Boeing 747 "Jumbo Jet" Dihentikan pada 2022
- Boeing resmi mengumumkan akan menghentikan produksi pesawat ikonik B747. Pesawat jenis ini telah diproduksi sejak 1970, dan mengudara selama lebih 50 tahun.
Keputusan penghentian produksi pesawat yang mendapat julukan "Jumbo Jet" dan "Queen of the Skies" ini akibat permintaan B747 yang tidak lagi signifikan, diperparah oleh pandemi Covid-19.
CEO Boeing, Dave Calhoun menyampaikan rencana penghentian produksi B747 itu dalam laporan keuangan kuartal II-2020, pada 29 Juli lalu.
"Mengingat dinamika dan prospek pasar saat ini, kami akan menghentikan produksi pesawat ikonik 747 pada tahun 2022," tulis Calhoun, dirangkum KompasTekno dari situs resmi Boeing, Rabu (5/8/2020).
Baca juga: Airbus Bikin Pesawat yang Bisa Autopilot di Darat dan Udara
Meski menghentikan produksi, namun dukungan untuk maskapai pengguna B747 akan tetap dilanjutkan oleh Boeing, termasuk dalam hal penyediaan suku cadang dan perawatan rutin.
Sepinya permintaan pasar akan pesawat B747 dan pandemi Covid-19 menjadi dua alasan utama Jumbo Jet ini disetop produksinya.
Varian 747 terbaru, yakni 747-8 Intercontinental yang dipasarkan Boeing sejak 2011 lalu, misalnya, hanya laku 137 unit. Sebagian besar adalah tipe kargo, bukan tipe penumpang.
Semenjak 2016, Boeing juga telah menurunkan kapasitas produksi B747 menjadi hanya enam pesawat dalam setahun.
Calhoun juga menyampaikan bahwa keputusan ini dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19. "Kenyataannya dampak pandemi pada sektor penerbangan semakin parah," kata Calhoun.
Boeing sendiri mengumumkan kerugian sebesar 2,4 miliar dollar AS selama pandemi Covid-19, yang mengakibatkan perjalanan udara dan bisnis penerbangan turun drastis.
Maskapai-maskapai di seluruh dunia merespons pandemi ini dengan pengurangan armada, menunda, atau bahkan membatalkan pesanan pesawat.
Maskapai-maskapai juga lebih memilih pesawat widebody dengan dua mesin untuk melayani penerbangan jarak jauh.
Baca juga: Boeing Berikan Estimasi Kapan B737 MAX Bisa Terbang Lagi
Berbeda dengan B747 yang memiliki empat mesin, pesawat widebody dua mesin dianggap lebih hemat biaya operasional maupun perawatan. Pandemi Covid-19 juga semakin membuat maskapai-maskapai tersebut memensiunkan B747 lebih dini.
Maskapai Inggris, British Airways dan maskapai Australia, Qantas adalah dua maskapai yang baru-baru ini memutuskan memensiunkan armada B747 mereka.
Maskapai operator B747 lain, seperti KLM dan Virgin Atlantic juga memutuskan hal yang sama, mereka akan memensiunkan B747 dalam waktu dekat.
Pesawat B747 terakhir, yang merupakan versi penyempurnaan terbaru (B747-8 Intercontinental), akan keluar dari pabrik perakitan Boeing pada 2022.
Terkini Lainnya
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- Google Pixel 5 dan Pixel 4a 5G Akan Dirilis Akhir 2020
- Induk Perusahaan TikTok Tuduh Facebook Plagiat
- Mengenal Fitur Zoom 20x di Kamera Vivo X50
- Data Ratusan Ribu Nasabah Kredit Plus Diduga Bocor dan Dijual di Internet
- Google Pixel 4a Resmi Meluncur Tanpa Versi "XL"