Trafik YouTuber Indonesia Turun akibat Pandemi atau Algoritma?
- Sejumlah YouTuber di Indonesia mengakui mengalami penurunan trafik dan pendapatan. Hampir sebagian besar merasa penurunan dimulai sejak awal 2020, bersamaan dengan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Namun benarkah penurunan ini diakibatkan oleh pandemi Covid-19, atau perubahan algoritma YouTube?
Untuk diketahui, laporan The New York Times menyebut bahwa YouTube justru mengalami kenaikan jumlah penonton sebesar 15 persen pada periode Januari-April 2020.
Dari adsense hingga viewer
KompasTekno mengonfirmasi ke sejumlah YouTuber di Indonesia, seperti YouTuber yang gemar mengulik segala hal yang berhubungan dengan dunia otomotif, Fitra Eri.
Baca juga: Blackpink Pecahkan Rekor di YouTube
Kepada KompasTekno, Fitra mengaku bahwa di masa pandemi ini, pendapatan dari adsense di kanal YouTube-nya cenderung menurun meski jumlah trafik viewer meningkat.
Hal itu menurut Fitra kemungkinan karena jumlah pengiklan ke YouTube berkurang.
"Turunnya per 1.000 views di saya sekitar 40 persen. Tapi karena traffic meningkat jadinya jumlah adsense mirip saja dengan sebelumnya," lanjut Fitra.
Adsense sendiri merupakan program kerja sama periklanan yang dikelola Google. Setelah akun Google tertaut dengan adsense, setiap video yang ditonton minimal 30 detik akan terhitung dan dikonversikan ke adsense.
Sedangkan CPM (cost per mille) adalah bayaran yang diberikan ke YouTuber tiap kelipatan 1.000 view pada video mereka. Ini menjadi salah satu faktor penting dalam memonetisasi iklan di YouTube.
Senada dengan Fitra, YouTuber yang menggawangi kanal Sobat Hape, Irwan Kusuma juga merasakan hal yang sama. Irwan menduga bahwa penurunan CPM merupakan dampak dari perubahan algoritma YouTube saat ini.
"Turun kayaknya. Emang sekarang lagi rame nih soal algoritma YouTube, konten kreator yang beneran kalah sama artis," ujar Irwan.
Sementara, YouTuber sekaligus reviewer Wira Nurmansyah cenderung mengalami penurunan dari segi CPM maupun jumlah penonton (views) semenjak Covid. Ia mengaku penurunan bisa 30 hingga 50 persen dalam satu hari.
YouTuber Kumar dari kanal K2 Gadgets menuturkan ada penurunan CPM, karena banyak perusahaan yang menahan diri beriklan di YouTube secara masif, sehingga jumlah pihak yang bersaing untuk spot iklan menurun, dan berimbas ke rendahnya CPM.
"Walaupun begitu untuk jumlah viewers justru dalam dua bulan terakhir, K2 Gadgets mengalami kenaikan average viewership kalau dibandingkan dengan awal tahun," lanjut Kumar.
Baca juga: Marak Jual Beli Akun Netflix, Spotify, dan YouTube Premium di Indonesia, Legalkah?
Terkini Lainnya
- Telkomsel Pakai Hyper AI untuk Optimalisasi Jaringan saat Pilkada Serentak 27 November
- Operator Seluler Tagih Janji Komdigi
- Tolak Rp 1,5 Triliun Apple, Pemerintah Bandingkan Investasi di Vietnam dan Indonesia
- Instagram Rilis Fitur Berbagi Lokasi Mirip WhatsApp
- Mengapa Pemerintah Indonesia Sebut Apple Tidak Adil?
- Ada Notifikasi “This Site Uses Cookies” Setiap Buka Web, Apa Artinya?
- Tablet Oppo Pad 3 Resmi, Ditenagai Chip Mediatek Dimensity 8350
- Ini 4 Alasan Pemerintah RI Tolak Investasi Apple untuk Buka Blokir iPhone 16
- Resmi, Pemerintah RI Tolak Rp 1,5 Triliun Apple untuk Cabut Blokir iPhone 16
- Chipset Mediatek Dimensity 8350 Resmi, Debut StarSpeed Engine Gantikan HyperEngine
- Oppo Reno 13 dan Reno 13 Pro Resmi dengan Chip Dimensity 8350
- Vendor Smartphone Honor Buka Lowongan Kerja di Indonesia, Siap Comeback?
- Ketik "Film Wicked" atau "Ariana Grande" di Google, Bikin Layar HP "Melayang"
- 28 HP Oppo yang Kebagian Antarmuka ColorOS 15 dan Jadwal Rilisnya
- Cara Pakai Rumus NOW dan TODAY di Microsoft Excel
- Mengapa Pemerintah Indonesia Sebut Apple Tidak Adil?
- Apple Mulai Produksi iPhone 11 di India
- XL Axiata Tawarkan Paket Internet Murah untuk WFH dan Belajar Online
- Indosat Ajak Pelanggan Jualan Paket Data Lewat Kios myIM3
- Dioprek, Game "Doom" dan Windows 95 Bisa Dijalankan di Minecraft
- Malware Blackrock Ancam Ratusan Aplikasi Populer di Android