Indonesia Dapat Lampu Hijau Beli 8 Helikopter MV-22 Osprey
- Indonesia pekan ini mendapat lampu hijau untuk mendapatkan MV-22 Osprey Block C dari Amerika Serikat. Departemen Luar Negeri Amerika AS telah menyetujui rencana pembelian helikopter tiltrotor tersebut.
Dalam siaran pers di situs Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS (Defense Security Cooperation Agency/DSCA) yang dimuat pada Selasa (6/7/2020), DSCA telah mengirim notifikasi akan kemungkinan penjualan MV-Osprey ke Kongres AS pada hari yang sama.
Menurut keterangan dari DSCA, pemerintah Indonesia telah mengajukan rencana pembelian delapan unit helikopter MV-22 Osprey Block C, dengan nilai total pembelian mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun).
Baca juga: Uber Luncurkan Ojek Helikopter, Berapa Tarifnya?
"Membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kapabilitas pertahanan diri yang kuat dan efektif adalah hal yang vital bagi kepentingan nasional AS," demikian bunyi pernyataan resmi DSCA.
Jika rencana pembelian ini berjalan mulus, Indonesia bisa menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan MV-22 Osprey, setelah AS dan Jepang.
Selain itu, Indonesia juga akan menjadi negara pertama operator pesawat yang unik dan canggih ini di kawasan Asia Tenggara.
Helikopter buatan pabrikan Bell, AS, ini memiliki sayap dengan dua rotor (baling-baling) di kedua ujung sayapnya yang bisa diputar (tilt) ke depan dan ke atas. Dengan desain seperti itu, MV-22 Osprey menggabungkan keunggulan sebuah helikopter dengan pesawat (fixed wing).
Saat baling-balingnya menghadap ke atas, pesawat ini bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal serta bisa melakukan terbang diam (hovering) seperti helikopter.
Namun, saat sudah mengudara, orientasi baling-balingnya bisa diputar menghadap ke depan, dan helikopter pun berubah jadi terbang layaknya pesawat fixed wing pada umumnya, dengan kecepatan dan daya jelajah yang lebih tinggi daripada helikopter konvensional.
Baca juga: Terbang Menembus Kabut, Helikopter Kobe Bryant Tak Punya Sistem Peringatan
Desain seperti ini dianggap sesuai dengan karakteristik geografis di Indonesia, khususnya di wilayah pedalaman, yang tidak memiliki infrastruktur runway yang memadai untuk mendaratkan pesawat angkut.
Sebagaimana dihimpun dari Kompas.id, kontraktor utama untuk penjualan Osprey ke Indonesia adalah perusahaan Bell Textron Inc di Amarillo, Texas; dan Boeing Company di Ridley Park, Pennsylvania.
Penjualan ini antara lain juga akan meliputi sistem perencanaan misi bersama (joint mission planning systems/JPMS); dokumentasi teknis dan publikasi, suku cadang dan onderdil reparasi pesawat, serta berbagai unsur dukungan teknis dan program lainnya.
Terkini Lainnya
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- Aplikasi AnTuTu Diblokir Google di Android
- Resmi, Samsung Galaxy Note 20 Meluncur 5 Agustus
- CEO MSI Charles Chiang Meninggal Dunia
- Xbox Series X Bisa Mainkan Game dengan Resolusi 8K
- Apple Ingin iPhone Jadi SIM dan Paspor Digital