Hooq Tutup Layanan di Indonesia 30 April, Ini Sebabnya

- Layanan video on demand Hooq akan menutup layanannya di Indonesia pada 30 April mendatang. Kabar ini dikonfirmasi oleh Guntur Siboro, Head of Hooq Indonesia.
"Rencananya begitu (ditutup 30 April)", kata Guntur ketika dihubungi KompasTekno melalui pesan instan, Selasa (28/4/2020).
Menurut Guntur, penutupan layanan Hooq dikarenakan para pemegang saham Hooq sudah melakukan pengajuan likuidasi di Singapura pada 27 Maret lalu.
Dilaporkan Channel News Asia, pemegang saham mayoritas Hooq yakni Singapore Telecommunication (Singtel) mengajukan likuidasi, karena pertumbuhan bisnis yang kurang maksimal untuk menutup biaya operasional.
Baca juga: Netflix Diminta Dulukan Konten Indonesia, Apa Kabar iFlix dan Hooq?
Singtel sendiri memegang 76,5 persen saham di Hooq. Perwakilan Hooq Asia mengatakan bahwa perubahan pasar membuat model bisnis yang mereka terapkan terseok.
"Penyedia konten global maupun lokal semakin tinggi, biaya konten tetap tinggi, dan kemampuan membayar pelanggan di negara berkembang secara perlahan-lahan mulai tumbuh dengan semakin banyaknya pilihan," kata perwakilan Hooq.
Guntur mengatakan, kemungkinan para pemegang saham ingin lebih fokus pada bisnis inti mereka masing-masing, di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil saat ini.
Untuk nasib pengguna sendiri, Hooq sudah tidak membebankan biaya apa pun ke pengguna yang sudah ada (existing) sejak akhir Maret lalu.
"Sudah tidak ada aktivasi pelanggan baru juga," terang Guntur.
Setelah masuk proses likuidasi, Guntur mengatakan tidak akan lagi ada kerja sama bundling dengan mitra di berbagai negara.
Baca juga: Pengguna Grab Bisa Gratis Nonton Hooq Selama 3 Bulan
Selama ini, Hooq bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Telkom yang menawarkan bundling untuk pelanggan IndiHome. Hooq juga bekerja sama dengan Grab untuk memberikan layanan video streaming di platform Grab.
Untuk diketahui, Hooq merupakan layanan video on demand yang berbasis di Singapura dan merupakan perusahaan patungan Sony Pictures, Warner Bros, dan Singtel.
Layanan ini hadir pertama kali pada Januari 2015 di beberapa negara Asia, seperti Filipina, Thailand, India, Indonesia, dan Singapura.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- MIUI 12 Resmi Dirilis, Apa Saja yang Baru?
- Xiaomi Mi 10 Youth 5G Resmi, Punya Kamera Periskop Harga Rp 4,6 Juta
- Google Doodle Games Popular Sudah Bisa Dimainkan Mulai Hari Ini
- Pesan Teks Ini Bisa Bikin iPhone Langsung "Hang"
- Apa Kabar Iklan di WhatsApp, Batal?