Kelompok Hacker Serang China, Diduga Terkait Virus Corona
- Kelompok peretas (hacker) bernama DarkHotel, menyerang China. Para peretas tersebut menargetkan lembaga dan organisasi pemerintah di sana.
Peretas melakukan serangan siber dengan cara membobol server VPN untuk menyusup masuk ke dalam sistem. Tindakan tersebut diduga dilakukan untuk menggali informasi lebih banyak seputar wabah Covid-19.
Aksi peretasan ini diketahui dari laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber asal China, Qihoo 360.
Berdasarkan laporan tersebut, DarkHotel, disinyalir berhasil membobol VPN melalui manipulasi pembaruan (update) sistem yang akan aktif ketika VPN tersebut diakses.
Pihak Qihoo 360 mengatakan, saat ini, VPN memang memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi jarak jauh baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun lembaga pemerintah.
Baca juga: Hacker Bobol Sistem Keamanan Verifikasi Dua Langkah di 10 Negara
Apalagi, di tengah wabah virus corona yang mengharuskan banyak pihak untuk melakukan kegiatannya dari rumah dan mengandalkan koneksi internet sebagai jalur komunikasi.
Aksi serangan ini tak hanya menargetkan organisasi dan lembaga pemerintah China yang ada di dalam negeri.
Lembaga pemerintah China yang berada di negara-negara lain seperti Italia, Korea Utara, hingga Thailand pun turut menjadi sasaran.
"Sejak Maret tahun ini, lebih dari 200 server VPN telah dibobol dan banyak lembaga pemerintah China di luar negeri diserang. Pada awal April, serangan itu menyebar ke lembaga-lembaga pemerintah di Beijing dan Shanghai," ungkap Qihoo 360 dalam laporannya.
Selain menargetkan lembaga pemerintahan China, kelompok peretas tersebut juga diduga menjadi dalang di balik aksi serangan siber yang menimpa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini.
"Jika VPN berhasil dibobol oleh peretas, aset-aset internal milik perusahaan dan lembaga pemerintah dapat terungkap ke jaringan publik," lanjut Qihoo 360.
Baca juga: Hacker Bisa Menyusup ke WhatsApp lewat Kiriman Gambar
Kendati demikian, pihak Qihoo 360 tidak memaparkan data seperti apa saja yang berhasil dicuri dan diungkap oleh kelompok peretas tersebut.
Menanggapi aksi serangan siber ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan pemerintah China sendiri akan menindak tegas para pelaku serangan siber.
Dirangkum KompasTekno dari SCMP, Kamis (9/4/2020), Ia juga mengatakan, akan menjalin lebih banyak kerja sama internasional untuk melindungi keamanan siber di negaranya.
"Pemerintah Cina akan meningkatkan langkah-langkah untuk melindungi keamanan siber-nya," kata Zhao.
Terkini Lainnya
- AMD Ryzen 7 9800X3D Resmi, CPU Gaming Pesaing Intel Core Ultra 9 285K
- Indonesia Menghilang dari Tradisi Kuartalan, Apple Meradang?
- Mengenal Quantum Computing: Teknologi Komputasi Masa Depan
- 5 Manfaat Blockchain sebagai Jaringan Penyimpanan Data yang Perlu Diketahui
- Game Zenless Zone Zero 1.3 Siap Rilis, Ini Karakter Baru dan Jadwal Maintenance-nya
- Relakah Pemerintah RI Cabut Blokir iPhone 16 Hanya dengan Rp 157 Miliar?
- Komputer Lawas Tidak Kuat Instal Windows, Coba KolibriOS Cuma Seukuran Disket
- Smartphone ZTE Nubia V60 Resmi di Indonesia, Bawa Desain Kamera "Boba" Mirip iPhone
- Daftar Shortcut Penting di Microsoft Excel untuk Produktivitas Maksimal
- Isi Pidato CEO Apple yang Tak Lagi Sebut Indonesia, Imbas iPhone 16 Diblokir
- Power Bank Menggembung? Ini Sebab dan Bahayanya
- Apple Bangun Pabrik Aksesori di Bandung agar Blokir iPhone 16 Dibuka?
- Blockchain: Pengertian, Manfaat, Cara Kerja, Contoh, dan Macam-macamnya
- Apple Mau Bangun Pabrik Rp 157 Miliar di Indonesia, demi iPhone 16?
- iPhone 14 Pro Max Meledak Saat Dicas Semalaman, Pemilik Alami Luka Bakar
- Facebook Rilis Tuned, Aplikasi Chatting Khusus Pasangan
- CEO Twitter Sumbang Rp 16 Triliun untuk Lawan Corona
- Peneliti Siapkan Aplikasi untuk Mendeteksi Covid-19 dari Suara Batuk
- Sony Ungkap Wujud DualSense, "Controller" Baru untuk PS5
- Kampus Jepang Gelar Wisuda Online dengan Robot di Tengah Wabah Corona