Manajemen Grab Sisihkan Gaji untuk Bantu Pengemudi

- Wabah virus corona yang turut menyapu kawasan Asia Tenggara membuat negara-negara di kawasan ini menerapkan social distancing serta bekerja dan belajar dari rumah. Imbasnya, pengemudi ojek online kehilangan pendapatan.
Menghadapi keadan tersebut. Grab mengatakan para manajer seniornya secara sukarela akan mendonasikan 20 persen dari gaji mereka untuk membantu kegiatan bisnis dan keberlangsungan pendapatan mitra yang terdampak pandemi Covid-19.
“Prioritas utama kami adalah untuk memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup setiap individu yang tergabung dalam platform kami," ujar CEO Grab Anthony Tan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Gojek Dapat Pendanaan Rp 20 Triliun untuk Bersaing dengan Grab
Tidak dijelaskan seperti apa persisnya mekanisme donasi dari para manajer senior, namun Grab memang memiliki sejumlah inisiatif yang dirancang untuk membantu mitra pengemudi, transportasi, dan merchant lewat Program Bantuan Mitra.
Program Bantuan Mitra yang sudah dijalankan sejak Januari di Indonesia ini meliputi bantuan keuangan dan keringanan biaya sewa untuk mitra pengemudi yang telah dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, serta perlindungan asuransi terhadap penyakit.
Ada juga dukungan pendapatan bagi mitra pengemudi yang memenuhi syarat, tapi Grab tak merinci apa saja kriteria dan syarat pengemudi yang dapat menerima dukungan pendapatan tersebut.
Grab juga membantu bisnis merchant GrabFood dengan memberikan pendanaan secara langsung untuk para merchant terpilih. Bantuan diharapkan dapat membantu merchant menjangkau lebih banyak pelanggan dan menerima pendapatan tambahan.
Baca juga: Di Tengah Isu Merger dengan GoJek, Grab Disuntik Dana Rp 12 Triliun
Di Indonesia, mitra pengemudi yang telah tertular virus corona akan menerima one-time payout dan harus menjalani karantina.
Selain itu, mitra pengemudi Grab yang berpartisipasi dalam program asuransi subsidi Mandiri In-Health kini dapat melakukan klaim untuk tindakan medis terkait Covid-19, termasuk pemeriksaan kesehatan, konsultasi kesehatan, ronsen dada, tes darah dan lainnya.
Sebagai bagian dari solidaritas bagi para mitra yang mengalami kendala finansial di tengah krisis ini, Program Bantuan Mitra juga akan didanai secara sukarela oleh seluruh karyawan Grab melalui donasi yang berasal dari tunjangan mereka.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Biar Personal Branding Makin Bagus, Atur Feed Instagram Sekeren Mungkin
- Huawei Ingin Layanan Google Kembali di Ponselnya
- Honor Play 9A Meluncur dengan Baterai 5.000 mAh
- Begini Cara Karaoke-an Online dengan Teman Lewat Watch2Gether
- Hangouts, Zoom, Skype, dan Webex, Mana yang Paling Irit Data?