Huawei Ingin Layanan Google Kembali di Ponselnya
- Hubungan Huawei dan Google masih belum jelas muaranya. Hingga saat ini, pemerintah Amerika Serikat tak kunjung merestui perusahaan Negeri Paman Sam untuk berbisnis dengan Huawei, termasuk Google.
Dampaknya, vendor asal China itu masih belum bisa menggunakan sistem operasi Android untuk smartphone baru yang dirilis sejak pertengahan tahun 2019 lalu. Huawei akhirnya mengembangkan sistem oprasinya sendiri yakni Huawei Mobile Service (HMS).
Kendati demikian, Huawei masih berharap kembali ke Google dan menggunakan OS Android dan toko aplikasi Google Play Store di smartphone buatanya. Keinginan itu disampaikan oleh Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business Group dalam sebuah wawancara.
Baca juga: Google Ajukan Permohonan agar Huawei Boleh Pakai Play Store Lagi
"Kami berharap bisa kembali mendapat lisensi dari pemerintah AS. Kami terbuka. Untuk kepentingan nilai perusahaan AS itu (Google), kami harap mereka bisa memberikan kami lisensi," katanya, dihimpun KompasTekno dari Gizmo China, Selasa (31/3/2020).
Ia mengatakan bahwa Huawei memberi banyak keuntungan bagi Google dan telah menjadi mitra yang baik. Keinginan Huawei ini sejatinya bersambut.
Baru-baru ini, Google dikabarkan telah mengajukan permohonan izin ke pemerintah AS agar boleh berbisnis lagi dengan Huawei. Namun, belum diketahui apakah surat tersebut disetujui pemerintah AS atau tidak.
Baca juga: Huawei, Oppo, Vivo, Xiaomi Bergabung Bikin Pesaing Google Play Store
Pemerintah AS memang menyediakan lisensi bagi perusahaan Amerika yang berminat kembali bermitra dengan Huawei. Lisensi ini sebelumnya pernah diberikan untuk Microsoft, sehingga laptop Mate Book buatan Hauwei tetao bisa menggunakan OS WIndows dan software Microsoft.
Aplikasi Google, seperti Gmail, YouTube dkk juga masih bisa diunduh lewat sumber tidak resmi (sideloading). Namun, cara ini penuh risiko dan bisa merusak ponsel.
Baca juga: Xiaomi Salip Huawei di Tengah Lesunya Pasaran Smartphone Dunia
Belakangan, Huawei mengimbau penggunanya untuk tidak melakukan hal tersebut. Yu pun berharap Huawei segera bisa kembali menggunakan platform Android yang terintegrasi secara penuh seperti dulu.
Meski demikian, Huawei tetap berusahaan mengisi kekosongan layanan Google dengan fitur yang dibuatnya sendiri. Salah satunya adalah asisten virtual bernama Celia yang menjadi pengganti Google Assistant.
Sedikit kilas balik, Huawei masuk daftar hitam entity list pemerintah AS pada Mei 2019 lalu.
Daftar tersebut membuat Huawei tidak diperbolehkan berbisnis dengan perusahaan AS mana pun.
Masuknya Huawei ke daftar tersebut merupakan dampak dari ketegangan politik-ekonomi pemerintah AS-China. Saat ini, ketegangan kedua negara itu mulai meredam. Namun nasib bisnis Huawei dan perusahaan AS masih terkatung-katung.
Terkini Lainnya
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Cegah Corona, WHO Minta Masyarakat Main Game di Rumah
- Tahun Ini Tak Ada Lelucon April Mop dari Google
- iPhone XS Didiskon Rp 5 Juta di Toko Online Eraspace
- Cara Mengaktifkan Mode Gelap atau Dark Mode Facebook Versi Web
- Cara Menampilkan Hewan Virtual Lewat Google Search