Huawei, Oppo, Vivo, Xiaomi Bergabung Bikin Pesaing Google Play Store
- Empat vendor ponsel asal China, Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi dikabarkan tengah menyiapkan sebuah platform toko aplikasi smartphone Android pesaing Google Play Store.
Platform toko aplikasi online tersebut diberi nama Global Developer Service Alliance (GDSA), yang diharapkan mulai beroperasi pada Maret 2019.
Target pasar Global Developer Service Alliance (GDSA) adalah negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, India, Malaysia, Spanyol, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Selain itu Rusia juga menjadi target pemasaran GDSA.
Vendor ponsel asal China selama ini dianggap kekurangan aplikasi buatan pihak ketiga di toko aplikasi mereka masing-masing. Hal itulah yang membuat Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi bekerja sama untuk membuat platform ini, dan terbuka bagi pengembang di luar China.
Baca juga: Huawei Dikabarkan Ingin Putus Hubungan dengan Google
GDSA tidak akan memiliki satu toko aplikasi khusus layaknya Play Store. Alih-alih, aplikasi buatan pengembang yang tergabung dalam GDSA secara otomatis akan tersedia di toko aplikasi Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.
Aliansi GDSA berkomitmen untuk menyediakan layanan termasuk distribusi konten, dukungan pengembangan, operasi pemasaran, promosi merek, dan monetisasi kepada pengembang global.
Tujuan utama aliansi GDSA adalah untuk memudahkan pengembang aplikasi game, musik, film, dan aplikasi lain dalam memasarkan aplikasi mereka ke pasar luar negeri, di luar platform Google.
Tak hanya itu, aliansi ini juga merupakan langkah yang jelas untuk menghindari ketergantungan vendor-vendor ponsel dari layanan Google dan Play Store di pasar internasional.
Baca juga: Pengguna Android Disarankan Hapus 17 Aplikasi Ini
Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya larangan perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei sampai saat ini belum juga berakhir. Karena itu, ponsel-ponsel baru Huawei tidak dapat memakai Google Play Store dan layanan Google lainnya.
Menurut VP of Mobility Canalys, Nicole Peng, kerja sama keempat vendor ponsel tersebut dapat meningkatkan popularitas masing-masing perusahaan di tingkat regional.
Meski aliansi ini masih dalam tahap awal, tetapi diharapkan langkah ini juga dapat membangun portofolio aplikasi yang solid dari keempat merek ponsel asal China tersebut.
Terkini Lainnya
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar