Ditinggal Google, Huawei Kehilangan Pendapatan Rp 196 Triliun

- Sejak masuk daftar hitam pemerintah Amerika Serikat pada bulan Mei 2019 lalu, Huawei sempat percaya diri bisa mandiri tanpa Google.
Salah satu buktinya, Huawei mengedepankan ekosistem layanan dan aplikasi buatan sendiri, Huawei Mobile Services, untuk menggantikan Google Mobile Services yang tidak bisa hadir di ponsel-ponselnya lantaran blacklist.
Baca juga: Huawei Masuk Blacklist Amerika Serikat
Namun, absennya aneka aplikasi dan layanan populer Google dari smartphone Huawei tak urung berdampak pada pemasukan vendor asal China itu.
Sepanjang 2019, Huawei mencatat pendapatan sebesar 123 miliar dollar AS (Rp 196,8 triliun), meleset dari target sebesar 135 miliar dollar AS (Rp 2.214 triliun) yang ditetapkannya pada April 2019, sebelum masuk daftar hitam AS.
Deputy Chairman Huawei Eric Xu menyalahkan blacklist AS atas kehilangan potensi pendapatan tersebut.
"Kami tidak mencapai target kami yang telah direvisi, yakni 135 miliar dollar AS (Rp 2.214 triliun). Kami kehilangan 12 miliar dollar AS. Ini adalah dampak dari sanksi AS," ujar Xu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (1/4/2020).
Kehilangan pendapatan terbesar dialami divisi perangkat konsumen yang berkutat pada bisnis ponsel, tablet, dan laptop. Total pendapatannya pada 2019 adalah 66,93 milliar dollar AS (Rp 1.096 triliun), meleset 10 miliar dollar AS dari target Huawei.
Baca juga: Huawei Ingin Layanan Google Kembali di Ponselnya
Sebagian besar dari total pendapatan Huawei pada 2019 disumbang oleh divisi perangkat konsumen ini, dengan proporsi 54 persen.
"Jika tahun lalu tidak ada gangguan (blacklist), pendapatan bisnis perangkat konsumen setidaknya bisa tembus 10 miliar dollar AS lebih banyak daripada angka sebenarnya yang kami capai," imbuh Xu.
Meleset, tapi tetap naik
Di luar target yang meleset, pendapatan Huawei pada 2019 diklaim tetap naik sebesar 19,1 persen dalam kurs yuan dibandingkan tahun 2018.u.
Meskipun dijegal pemerintah AS, Huawei pun masih bercokol di peringkat kedua vendor smartphone terbesar dunia pada tahun 2019, menggeser kedudukan Apple, menurut survei beberapa analis pasar.
Neil Shah, salah satu periset pasar Counterpoint Research, mengatakan pencapaian tersebut disumbang oleh pangsa pasar Huawei di China yang masih kuat.
"China berkontribusi sekitar tiga dari lima smartphone Huawei yang terjual secara global pada tahun 2019, dan ini akan meningkat lebih lanjut pada tahun 2020," jelas Shah.
Baca juga: Di-blacklist AS, Ponsel Huawei Malah Laris
China menjadi satu-satunya pasar Huawei yang aman dari dampak pemblokiran pemerintah AS. Sebab, konsumen di Negeri Tirai Bambu tak bergantung pada aplikasi dan layanan Google yang absen dari ponsel Huawei pasca blacklist.
Prediksi Shah kini bisa saja berubah megingat pandemi virus corona yang turut menerjang industri smartphone. Xu sendiri belum bisa mengatakan pasti seberapa besar dampak pandemi virus corona bagi Huawei.
"Saat ini kami akan mengevaluasi level dampak dari pandemi pada performa pasar di China. Tapi untuk saat ini, di mana pandemi terus meluas ke berbagai belahan dunia, sangat sulit mengatakan seberapa besar dampaknya pada bisnis kami," jelas Xu.
Xu mengatakan, Huawei bisa saja memenuhi kebutuhan pasar dalam jangka pendek. Namun jika pandemi ini terus belanjut secara global dan membuat beberapa pemasok komponen berhenti produksi, kemungkinan Huawei akan mengalami kesulitan cukup lama.
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- Bocoran Tanggal Peluncuran iPhone 9, Meluncur Bulan Ini?
- Biar Personal Branding Makin Bagus, Atur Feed Instagram Sekeren Mungkin
- Huawei Ingin Layanan Google Kembali di Ponselnya
- Honor Play 9A Meluncur dengan Baterai 5.000 mAh
- Hangouts, Zoom, Skype, dan Webex, Mana yang Paling Irit Data?