Tangkal Hoaks, YouTube Bikin Halaman Khusus Video Corona

- Dalam upaya memerangi kabar hoaks seputar Covid-19 yang beredar di dunia maya, YouTube merilis sebuah halaman khusus. Halaman tersebut, berisi serangkaian video tentang corona yang berasal dari sumber terpercaya.
Menurut pihak YouTube, halaman tersebut akan memuat video dari kanal berita resmi dan organisasi kesehatan setempat. Halaman itu akan ditempatkan pada bagian depan saat pengguna pertama kali membuka YouTube.
Halaman khusus tersebut dirilis pada minggu ini di 16 negara, di antaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Brazil, India, Jerman, Perancis, Italia, dan Jepang.Pihak YouTube pun akan memperluas kehadiran halaman ini ke sejumlah wilayah pada pekan depan.
"Kami ingin semua orang memiliki akses ke konten yang berasal dari otoritas setempat. Jadi kami meluncurkan rangkaian berita Covid-19 pada beranda kami di 16 negara. Kami juga akan memperluas ke lebih banyak negara," tulis pihak YouTube melalui akun Twitternya.
Kendati demikian, tidak dijelaskan secara rinci negara mana saja yang sudah mendapatkan halaman khusus ini. Berdasarkan pantauan KompasTekno, halaman khusus video terkait corona ini belum ditemukan di Indonesia.
Baca juga: Twitter Larang Kicauan yang Menyesatkan soal Virus Corona
Selain YouTube, sejumlah perusahaan teknologi saat ini juga tengah gencar memerangi kabar hoaks seputar corona.
Sebelumnya, Facebook, Google, dan Twitter juga kompak untuk memerangi informasi hoaks terkait virus corona (Covid-19) yang marak beredar di internet.
Para pengelola perusahaan teknologi saling bertukar informasi antara satu sama lain, dan juga badan kesehatan dunia agar para pengguna bisa mendapat informasi akurat tentang virus corona dan Covid-19.
Sejak akhir tahun 2019, YouTube melaporkan telah banyak video hoaks yang beredar pada platform-nya dan masih terus berlanjut hingga saat ini.
Baca juga: AS Gunakan Data Lokasi dari Smartphone untuk Pantau Persebaran Corona
Dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Minggu (22/3/2020) perusahaan-perusahaan teknologi dan media sosial asal AS ini juga sepakat mengedepankan konten yang berasal dari otoritas resmi di platform masing-masing.
Mereka sepakat untuk menyalurkan update lewat koordinasi dengan dinas-dinas kesehatan dari pemerintah di seluruh dunia.
Terkini Lainnya
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- iPad Dulu Dicaci, Kini Mendominasi
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- IndiHome Buka Seluruh Channel TV hingga 25 Maret
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Samsung Galaxy M31 di Indonesia
- Perbandingan Spesifikasi PS5 Vs PS4, Sejauh Apa Peningkatannya?
- Realme Kenalkan Lini Ponsel "Narzo", Meluncur 26 Maret
- Nokia 8.3 Diperkenalkan, Ponsel 5G Pertama dari HMD Global