AS Gunakan Data Lokasi dari Smartphone untuk Pantau Persebaran Corona
- Pemerintah Amerika Serikat kabarnya tengah menjalin pembicaraan dengan Google, Facebook, dan sejumlah perusahaan teknologi untuk berkontribusi dalam penanggulangan wabah Covid-19.
Pemerintah AS disebut akan menggunakan data lokasi pengguna yang bisa diperoleh Facebook dan Google dari smartphone, untuk membantu memerangi penyebaran corona.
Menurut laporan Washington Post, kabar tersebut muncul dari seorang pejabat di Gedung Putih yang enggan disebutkan identitasnya.
Menurutnya, data lokasi pengguna tersebut dapat digunakan untuk memetakan kemungkinan penularan Covid-19 di wilayah AS.
Selain itu, data lokasi pengguna itu juga akan digunakan untuk memastikan masyarakat AS mengikuti imbauan pemerintah setempat agar melakukan social distancing.
Rencana kerja sama ini muncul setelah para pejabat pemerintahan AS melakukan pertemuan dengan para pemimpin industri teknologi.
Baca juga: Facebook, Google, Twitter dkk Kerja Sama Perangi Hoaks Virus Corona
Kabar tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan soal privasi pengguna yang dianggap terancam, jika pemerintah AS benar-benar dapat memantau pergerakan masyarakatnya.
Namun, untuk menjaga privasi pengguna, konon data lokasi tersebut akan dikumpulkan secara anonim.
Dengan demikian tidak memungkinkan bagi pemerintah AS untuk memantau gerakan orang atau individu tertentu secara spesifik.
Dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Jumat (20/3/2020), ini bukan pertama kalinya bagi Facebook menyediakan data lokasi milik pengguna untuk kepentingan kesehatan.
Facebook sendiri sebelumnya sudah lebih dulu menjalin mitra dengan sejumlah organisasi kesehatan di dunia, untuk membuat proyek guna memetakan persebaran penyakit menular.
"Peta Pencegahan Penyakit telah membantu banyak organisasi dalam keadaan darurat kesehatan selama lebih dari satu tahun," ungkap Laura McGorman, Policy Lead of Facebook Data for Good.
Baca juga: Kominfo Gandeng Facebook Bikin Chatbot WhatsApp Terkait Covid-19
Menggunakan teknologi untuk melakukan pencegahan penularan penyakit juga sudah lebih dulu dilakukan oleh China.
Pemerintah China menggandeng Alibaba dan Tencent untuk mengidentifikasi kesehatan penduduk, dengan mengisi laporan perjalanan dan riwayat kesehatan.
Google pun demikian. Awal pekan ini anak perusahaan Alphabet merilis sebuah portal yang dapat memandu orang melalui proses pengujian Covid-19 di California.
Kendati demikian baik Facebook maupun Google tidak memberikan respon terkait kabar ini.
Terkini Lainnya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp jadi Kecil di iPhone dan HP Android
- Apple Rilis MacBook Air 2020 dengan Keyboard Baru, Harganya?
- Trafik Data Telkomsel Terdongkrak oleh Kegiatan Belajar dari Rumah
- Salah Sebut Bobot Find X2, Oppo Tawarkan "Refund"
- Perangi Hoaks Corona, WhatsApp Bikin Website dan Sumbang Rp 15 Miliar
- Yuk, Adu Jago PUBG dan MLBB di Vivo E-sports Cup 2020