Bill Gates Mundur dari Microsoft
- Pendiri Microsoft, Bill Gates, memutuskan untuk melepas jabatannya sebagai dewan direksi di Microsoft. Selain Microsoft, ia juga mundur dari jabatan yang ia duduki di perusahaan asuransi Berkshire Hathway.
Keputusan tersebut ia umumkan melalui sebuah tulisan singkat berjudul "Focusing My Time". Pria berusia 64 tahun ini mengatakan dirinya ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk mendalami bidang filantropi.
"Saya ingin mendedikasikan lebih banyak waktu saya untuk berfokus pada bidang filantropi pada aspek kesehatan, pembangunan global, pendidikan dan mengatasi perubahan iklim," tulis Bill Gates.
Meski telah menyatakan mundur dari jajaran dewan direksi, Bill Gates menyebut dirinya masih akan terlibat dengan Microsoft, meski keterlibatannya tidak sebanyak dulu. Ia masih akan bertindak sebagai "penasihat teknologi" untuk Satya Nadella.
"Saya akan terus membantu Satya Nadella dalam membentuk visi dan mencapai tujuan utama perusahaan," imbuh Bill Gates.
Bill Gates menduduki jabatan sebagai Dewan Direksi setelah Satya Nadella diangkat sebagai CEO Microsoft pada 2014 lalu.
Baca juga: CEO Microsoft Hadiri Indonesia Digital Economy Summit 2020 di Jakarta
Selama ini, Bill Gates memang sering membuat kegiatan sosial. Bahkan, ia juga turut berpartisipasi dalam membantu menanggulangi wabah pandemik virus corona.
Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975 bersama Paul Allen. Ia menjabat sebagai CEO Microsoft hingga tahun 2000.
Setelah melepas jabatannya sebagai CEO, Bill Gates kemudian fokus di yayasan amalnya bersama sang istri, Melinda.
Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Sabtu (14/3/2020), melalui Yayasan Bill & Melinda, ia menggelontorkan dana sebesar 100 juta dollar AS (Rp 1,3 triliun) untuk memerangi persebaran virus corona.
Penyerahan donasi tersebut diserahkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa otoritas kesehatan masyarakat di China.
Baca juga: Bill Gates Sebut Wabah Virus Corona Bisa Berdampak Sangat Dramatis
Bill Gates juga mengalokasikan dana sebesar 20 juta dollar AS (Rp 274 miliar) ke beberapa wilayah Asia Selatan dan Afrika, untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan wabah corona.
Jumlah yang paling besar yakni 60 juta dollar AS (Rp 822 miliar) digelontorkan Bill Gates untuk mendanai keperluan diagnosis, penanganan pasien, hingga pengembangan vaksin oleh berbagai pihak seperti Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?
- Profil IShowSpeed, YouTuber Kenamaan yang Kunjungi Indonesia dan Pecahkan Rekor
- Skor IQ AI Buatan Induk ChatGPT Capai 120, IQ Rata-rata Manusia 100
- Di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Pecahkan Rekor "IRL Streaming"
- YouTube Shopping Hadir di Indonesia, Kreator Bisa Pajang Barang Dagangan
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- Youtuber IShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Facebook Punya Tampilan Baru, Mirip Twitter dan Ada Dark Mode
- Dicoding Gelar Pelatihan Pemrograman Android Gratis
- Samsung Galaxy A51 Versi RAM 8 GB Dijual di Indonesia 16 Maret, Harganya?
- Seorang Karyawan Google di India Positif Covid-19
- Antisipasi Corona, Semua Karyawan Twitter Wajib Kerja dari Rumah