Dibongkar, "Harga Asli" Galaxy S20 Ultra Hanya Rp 7,5 Juta

- Galaxy S20 Ultra mulai dijual di Indonesia pada Rabu (4/3/2020) lalu, dan dijual dengan banderol harga Rp 18,5 juta.
Meski memiliki harga yang fantastis, ponsel flagship ini sangat dielu-elukan karena membawa terobosan terbaru dalam teknologi kamera ponsel.
Namun tahukah Anda kalau ternyata "harga asli" Galaxy S20 Ultra hanyalah Rp 7,5 juta?
Setelah membongkar dan menganalisa biaya komponen S20 Ultra, situs TechInsights mengungkap bahwa untuk mempoduksi satu unit Galaxy S20 Ultra, Samsung hanya perlu mengeluarkan kocek 528 dollar AS atau setara dengan Rp 7,5 juta.
Baca juga: Fitur Kamera Jadi Alasan Konsumen Memilih Galaxy S20 Ultra
Dari seluruh komponen hardware yang ada, diketahui bagian kamera merupakan sektor yang paling memakan banyak biaya, yakni sebesar 107,5 dollar AS atau senilai Rp 1,5 juta.
Selanjutnya komponen SoC merupakan komponen nomor dua yang paling banyak menelan biaya ponsel, yakni sebesar 81 dollar AS (Rp 1,1 juta) dan diikuti oleh segi display 67 dollar AS (Rp 950.000).
Angka ini terlihat kontras jika dibandingkan dengan total harga komponen Galaxy S10 Plus, yang hanya membutuhkan biaya 420 dollar AS atau sekitar Rp 6 juta.
Hal ini dikarenakan Galaxy S10 Plus tidak menggunakan komponen kamera yang semumpuni Galaxy S20 Ultra.
Galaxy S20 Ultra memiliki tiga kamera belakang yang masing-masing adalah kamera ultra wide 12 megapiksel (f/2.2), kamera wide angle 108 megapiksel (f/1.8), dan telefoto 48 megapiksel PDAF (f/3.5).
Baca juga: Review Samsung Galaxy S20 Ultra, Tes Kamera dan Hasil Fotonya
Kamera telefoto 48 megapiksel Galaxy S20 Ultra memiliki kemampuan zoom hingga 100x. Samsung menyebutnya dengan "Space Zoom".
Dirangkum KompasTekno dari TechInsights, Sabtu (7/3/2020), perkiraan harga ini hanya mengacu pada harga komponen jadi, dan tidak memperhitungkan faktor eksternal seperti biaya produksi, ongkos tenaga kerja, biaya pemasaran, riset dan faktor lainnya.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Wujud Ponsel Google Pixel 4a Terungkap, Bezel Tipis dan Layar Berlubang
- Ini Spesifikasi Vivo V19 yang Segera Meluncur di Indonesia
- Realme Band Resmi Hadir dengan Sensor Denyut Nadi dan Baterai 10 Hari
- Google Assistant Kini Bisa Bacakan Isi Website dalam Bahasa Indonesia
- Link Live Streaming Peluncuran Oppo Find X2 Sore Ini