cpu-data.info

Indosat PHK 677 Karyawan dan Latar Belakangnya

Suasana di dalam i-NOC (Indosat Ooredoo Network Operation Center).
Lihat Foto

Perusahan operator seluler PT. Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) membenarkan adanya langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sebanyak 677 karyawannya.

Menurut Director Chief of Human Resources Indosat, Irsyad Sahroni, alasan dari pengurangan karyawan tersebut merupakan kebijakan perusahaan, dalam rangka perubahan organisasi agar bisnis lebih lincah dan berfokus kepada kebutuhan pelanggan.

“Kami telah mengkaji secara menyeluruh semua opsi, hingga pada kesimpulan bahwa kami harus mengambil tindakan yang sulit ini, namun sangat penting bagi kami untuk dapat bertahan dan bertumbuh," kata Irsyad dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Indosat Dukung Pemerintah Evaluasi Prosedur Ganti SIM Card

Irsyad juga mengatakan bahwa langkah ini dapat meningkatkan kinerja Indosat, untuk membantu perusahaan tetap kompetitif di tengah tantangan disrupsi, mengoptimalkan layanan, dan menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.

"Ini adalah salah satu langkah strategis dalam menjadikan Indosat Ooredoo sebagai  perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang terpercaya," lanjut Irsyad, seperti dihimpun KompasTekno dari Antara, Senin (17/2/2020).

Sebelum proses pemecatan, perusahaan juga telah mengambil langkah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan mengomunikasikannya secara transparan kepada setiap karyawan, baik yang terkena PHK maupun tidak.

Menurut Irsyad, bagi karyawan yang terkena dampak, perusahaan juga memberikan paket kompensasi lebih baik dari yang dipersyaratkan undang-undang.

Hingga 14 Februari 2020, dari 677 karyawan terdampak, lebih dari 80 persen setuju menerima paket kompensasi itu.

Nantinya perusahaan juga akan menjalin kerja sama dengan mitra Managed Service untuk
memberi kesempatan bagi karyawan yang terdampak PHK agar tetap bekerja di mitra perusahaan.

Baca juga: Pelajaran dari Pencurian SIM Card Indosat Ilham Bintang, Jangan Andalkan SMS

Di sisi lain, President Director CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama juga menyampaikan tiga perubahan vital terhadap bisnis Indosat Ooredoo.

Pertama, memperkuat tim regional agar lebih cepat mengambil keputusan dan lebih dekat dengan pelanggan. Kedua, pengalihan penanganan jaringan ke pihak ketiga, penyedia jasa managed service, sejalan dengan praktik terbaik di industri.

Lalu ketiga, right sizing organisasi, menambah SDM untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan, serta merampingkan SDM di beberapa fungsi bisnis.

Mengacu laporan keuangan per September 2019, Indosat Ooredoo diketahui memiliki sekitar 3700 karyawan.

Baca juga: Trafik Data Melonjak, Pendapatan Indosat Terdongkrak

Sementara melihat kinerja bisnisnya, dari laporan keuangan per September 2019, atau 9 bulan, Indosat Ooredoo masih menderita rugi bersih Rp 284,59 miliar, menyusut 82 persen dari rugi bersih periode sama sebelumnya, Rp 1,54 triliun.

Rugi bersih yang berhasil ditekan itu terjadi seiring dengan pendapatan perusahaan yang naik pada periode tersebut.

Total pendapatan ISAT pada periode tersebut naik 12,40 persen menjadi Rp 18,85 triliun dari sebelumnya Rp 16,77 triliun. Pendapatan terbesar dari bisnis selular naik menjadi Rp 15,08 triliun dari sebelumnya Rp 13,18 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat