Boeing Sebut Lion Air "Idiot" karena Minta Training di Simulator B737 MAX
- Lion Air pada 2017 lalu ternyata pernah meminta Boeing agar pilot-pilotnya belajar di simulator terlebih dahulu, sebelum menerbangan B737 MAX. Namun Boeing menolak permintaan Lion Air dengan mengatakan "idiot".
Menurut Boeing, hal itu tidak diperlukan, karena fuselage (bodi pesawat) yang digunakan di varian B737 MAX, sama dengan varian 737 sebelum-sebelumnya, yang pertama kali dikenalkan Boeing sejak 1960-an.
Informasi ini didapat oleh Bloomberg dari sumber dalam yang mengetahui komunikasi perusahaan, dikutip KompasTekno, Rabu (15/1/2020).
Baca juga: Boeing Rekomendasikan Pilot 737 MAX Belajar di Simulator
Kemudian, pada 2018 lalu, B737 MAX Lion Air jatuh di Laut Jawa akibat kru pesawat tidak familiar dengan fitur kontrol penerbangan yang mengalami malfungsi.
Belakangan, setelah memperbaiki software MCAS dan mengujinya di simulator secara internal, Boeing pun merekomendasikan agar pilot-pilot mengenal karakteristik B737 MAX di simulator, sebelum menerbangkannya.
Dalam memo yang beredar di kalangan karyawan Boeing, terungkap bahwa Lion Air meminta Boeing melatih pilot-pilotnya menerbangkan B737 MAX di simulator, sebelum benar-benar menerbangkannya.
Pesan tersebut termasuk dalam dokumen 100 halaman lebih yang diserahkan Boeing ke DPR AS, dan otoritas penerbangan AS, FAA pada Kamis (9/1/2020) lalu.
"Kini Lion Air minta simulator untuk menerbangkan MAX, mungkin karena mereka yang bodoh. Sekarang aku yang jadi repot mengurusinya, dasar idiot!" tulis karyawan Boeing lewat pesan singkat pada Juni 2017.
Baca juga: Ini Fitur yang Dirahasiakan Boeing, Berkontribusi pada Kecelakaan Lion Air JT610?
Sementara B737 MAX pertama untuk Lion Air Group diketahui dikirim sebulan sebelumnya, yakni Mei 2017. Lion Air Group menjadi operator pertama B737 MAX di dunia. Pesawat itu dioperasikan oleh anak usahanya di Malaysia, Malindo Air.
Tidak dibutuhkannya training di simulator memang menjadi "bahan jualan" pabrikan pesawat, karena maskapai tidak perlu berinvestasi lebih saat mengoperasikan jenis pesawat baru.
Saat Boeing meluncurkan B737 MAX pada 2016 lalu, pilot-pilot dipandang tidak perlu mengambil kursus di simulator. Itu karena MAX memakai desain bodi 737 yang sudah dipakai sejak 1967.
Pilot-pilot yang akan menerbangkan B737 MAX hanya wajib mempelajari sistem pesawat itu lewat silabus yang diberikan lewat iPad, yang bisa dipelajari dalam satu jam saja.
Namun, materi yang diberikan di iPad itu tidak menyebut adanya fitur MCAS (Maneuvering Characterictics Augmented System), yang menjadi biang keladi kecelakaan Lion Air JT610 dan Ethiopian ET302.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- Instagram Uji Coba Fitur Direct Message Versi Web
- WeChat Pay Kini Sudah Resmi di Indonesia
- Microsoft Tambal Celah Keamanan Berbahaya yang Ditemukan NSA
- Melihat Inovasi Teknologi yang Dihasilkan Pusat Riset Vivo
- Kisah Manay, Jadi Atlet E-sports Indonesia Bermodal Ponsel Retak