WeChat Pay Kini Sudah Resmi di Indonesia

- Penerbit uang elektronik asal China, WeChat Pay, mendapatkan restu operasional dari Bank Indonesia (BI).
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, pihaknya telah memberikan izin operasional kepada WeChat Pay sejak 1 Januari 2020.
“WeChat Pay sekarang sudah legal,” kata Sugeng, Sabtu (11/1/2020), dikutip KompasTekno dari Kontan.
Regulator setuju untuk memberikan izin operasional kepada WeChat Pay karena mereka telah bekerja sama dengan salah satu kelompok bank BUKU IV, yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Nah, tugas bank BUKU IV di sini akan menjadi acquirer yang memproses transaksi para penerbit asing tersebut.
Baca juga: AliPay dan WeChat Masuk Indonesia 2020, Ini Tanggapan GoPay
Bank CIMB Niaga sekaligus menjadi penampung dana floating minimum 30 persen, sesuai kewajiban. Artinya, WeChat Pay akan mendapatkan karpet merah saat masuk ke sistem pembayaran di Indonesia.
Pasalnya, kehadiran WeChat Pay bersamaan dengan implementasi Quick Respon Indonesia Standart (QRIS). Dengan kata lain, konsumen pemegang uang elektronik WeChat Pay dapat bertransaksi di merchant-merchant yang bertanda QRIS.
“Sistem mereka dapat sudah terhubung dengan QRIS,” tambah Sugeng.
Sebelumnya, WeChat Pay hadir di Tanah Air secara ilegal. Uang elektronik asal China itu banyak dipakai oleh turis-turis asing yang berasal dari China untuk melakukan pembayaran di Indonesia.
Baca juga: Ketika Facebook Ingin Jadi Sesuper WeChat
Lalu bagaimana nasib Alipay, platform pembayaran dari China yang lain? Sejauh ini, Sugeng menambahkan, niat Alipay untuk dapat beroperasi di Indonesia belum ada kemajuan.
“Mereka belum ada pergerakan hingga sekarang ini,” kata Sugeng.
Sebagai catatan, Bank Indonesia mengatur operasi penerbit asing ini secara terbatas, hanya sebagai penerbit dan tidak diperbolehkan memproses transaksi. Makanya, mereka mesti bekerja sama dengan BUKU IV.
Dalam kerja sama tersebut, BUKU IV bakal jadi acquirer yang memproses transaksi para penerbit asing tersebut. Sekaligus sebagai penampung dana floating minimum 30 persen yang mesti ditempatkan penerbit asing di BUKU IV dalam bentuk kas dan giro.
Selain Bank CIMB Niaga, bank kelompok BUKU IV lainnya yang bakal bekerja sama dengan penerbit asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Arttikel ini telah tayang di situs Kontan.co.id dengan judul "Sah, Wechat Pay legal beroperasi di Indonesia"
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia