Ketika Facebook Ingin Jadi "Sesuper" WeChat

- CEO Facebook, Mark Zukcerberg baru-baru ini mengungkap rencananya untuk membuat Facebook menjadi "super apps", di mana akan ada banyak layanan dalam satu aplikasi yang bisa dimanfaatkan pengguna.
Itu artinya, Facebook tak hanya menjadi aplikasi jejaring sosial saja, tapi merambah ke layanan seperti gaming, pembayaran digital, pemesanan tiket, dan lain sebagainya. Konsep ini serupa dengan aplikasi media sosial WeChat di China.
Sama halnya dengan Facebook, WeChat mulanya adalah sebuah media sosial yang menghubungkan manusia di dunia maya. Namun kini, WeChat yang telah terpasang di 800 juta smartphone di China menjelma menjadi aplikasi serba guna yang menawarkan banyak layanan.
Misalnya, gaming, perbankan, memesan makanan, memesan transportasi on-demand, hingga menjadi KTP digital di China.
Saking dominannya, WeChat menjadi aplikasi yang paling dibutuhkan warga China dan hampir mustahil disaingi media sosial lain.
Sebagai apliksi serba ada, WeChat seakan menggantikan aplikasi bawaan pabrikan ponsel seperti Apple, Samsung, atau Xiaomi. Bahkan, WeChat hampir menyerupai sistem operasi yang memuat banyak fitur seperti Android atau iOS.
"Apa yang telah dilakukan WeChat adalah dengan menambatkan layanan baru secara konstan di paltform mereka. Fitur-fitur baru tersebut mengambil manfaat dari efek jaringan yang kuat, yang telah dimiliki WeChat sebagai penguasa aplikasi perpesanan di China," jelas Willy Shih, profesor Management Practice di Harvard Business School.
Dengan semakin banyaknya layanan baru yang ditambahkan, WeChat menjadi aplikasi integral yang menjadi bagian sehari-hari warga China yang sulit dilepas. Warga di China di sini tak melulu kelas menengah atau kelas atas saja.
Sebab, menurut Shih, WeChat juga digunakan para pengemis untuk meminta-minta. Mereka menyediakan kode QR agar orang lain bisa memberikan uang dengan memindai kode tersebut melalui pembaca kode QR di WeChat.
Baca juga: Studi: YouTube Bikin Jumlah Penganut Teori Bumi Datar Meningkat
Terencana sejak lama?
Niatan Facebook menjadi "super apps" kabarnya sudah lama terendus. Konon, rencana ini diawali dengan akuisisi Instagram pada tahun 2012 yang disusul WhatsApp tahun 2014.
Dengan bergabungnya WhatsApp dan Instagram, beban Messenger sebagai "super apps" Facebook pun berkurang.
Sejak berdiri sebagai aplikasi standalone tahun 2011, Messenger menambahkan beragam fitur baru. Sebut saja fitur gaming, robot chat AI, fitur AR di kamera, pembayaran mobile, dan beragam fitur lain.
Tak hanya sampai di situ, Zuckerberg masih menyimpan ambisi lain untuk Messenger dengan merekrut David Marcus.
Ia adalah seorang enterpreneur yang sukses besar dan mengatur akuisisi strategis PayPal terhadap perusahaan sistem web payment untuk e-commerce berbasis di Chicago, yakni Braintree.
Terkini Lainnya
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Cara Cek Tilang ETLE via Online
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- 50 Ucapan Jumat Agung 2025 Penuh Kasih dan Harapan buat Dibagikan ke Medsos
- Mobile Legends Kolaborasi dengan Naruto, Ada Skin Sasuke, Kurama, dll
- 2 Cara Reset Explore Instagram biar Lebih Sesuai Minat
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Alamat URL Google Search di Semua Negara Akan Disamakan
- 40 Link Download Twibbon Jumat Agung 2025 buat Peringati Kematian Yesus Kristus
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Google Resmi Naikkan Standar, HP Android Storage 16 GB Gigit Jari
- Daftar HP yang Mendukung eSIM Indosat