Microsoft Tambal Celah Keamanan Berbahaya yang Ditemukan NSA
- Bertepatan dengan berakhirnya dukungan pembaruan Windows 7 pada Selasa (14/1/2020) kemarin, Microsoft turut merilis pembaruan sistem keamanan untuk sejumlah versi Windows besutannya.
Pembaruan tersebut dirilis untuk menambal celah berbahaya pada Windows 10, Windows Server 2016, dan Windows Server 2019.
Celah keamanan ini mulanya ditemukan oleh pihak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA).
Menurut pihak NSA, celah tersebut memungkinkan peretas untuk memalsukan sertifikat digital (digital certificate) yang dapat disalahgunakan.
Sertifikat digital pada sistem operasi Windows sendiri merupakan sebuah sistem keamanan yang bertugas untuk mengotentikasi dan mengizinkan program terpercaya agar dapat berjalan di sebuah komputer.
Artinya, dengan digital certificate yang sudah dimanipulasi, orang yang tidak bertanggung jawab bisa mengizinkan aneka program berbahaya berjalan dan kemudian mengeksploitasi komputer.
Baca juga: Tips Menjaga Keamanan Windows 7 yang Dipensiunkan Microsoft
Meski demikian, Microsoft dan NSA mengklaim bahwa tidak ada bukti bahwa celah tersebut sempat disalahgunakan.
Anne Neuberger, salah satu petinggi NSA mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi untuk segera mengamankan perangkat yang berisi data-data penting lewat pembaruan sistem keamanan.
Pengguna awam pun disarankan agar segera memperbarui sistem keamanan pada Windows yang digunakannya. Caranya, pengguna dapat masuk dalam menu "Settings" > "Update & Security" > "Windows Update" yang bisa diakses lewat menu "Start".
Baca juga: Windows 7 Disetop, Begini Cara Upgrade Windows 10 secara Gratis
Dikutip KompasTekno dari Reuters, Rabu (15/1/2020), NSA dan Microsoft sejatinya tidak memiliki hubungan yang begitu baik.
Pasalnya, NSA seringkali memanfaatkan celah yang ada di sistem operasi besutan Microsoft untuk membuat alat yang bisa meretas sistem milik musuh.
Ini adalah pertama kalinya NSA memberi tahu soal keberadaan celah keamanan pada pihak Microsoft secara terbuka.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16