Ponsel Samsung Jadi yang Terlaris di Gerai Erajaya

- Meski firma riset pasar IDC menyebut bahwa ponsel Samsung berada di posisi tiga di pasar smartphone Indonesia (berdasar pengiriman Q3-2019), namun perusahaan distributor elektronik, Erajaya menyebut bahwa ponsel Samsung masih yang paling diminati oleh konsumen.
Menurut Djatmiko Wardoyo, Marketing Director Erajaya, ponsel-ponsel Samsung saat ini jadi yang paling laris terjual di jaringan toko Erafone. Djatmiko mengatakan hal tersebut disebabkan ponsel Samsung memiliki nilai tambah yang berbeda dengan brand lain.
"Bahkan, penjualan Samsung selama kuartal tiga (Q3 2019) adalah yang tertinggi di tahun ini," kata Djatmiko melalui keterangan resmi kepada KompasTekno, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Pasar Smartphone Mulai Bergairah, Samsung Rajai 5 Besar
Ia menilai, selain fitur yang ada pada ponsel Samsung, layanan purna jual pun menjadi salah satu keunggulan yang membedakan brand asal Korea Selatan itu dengan merek lain.
Hal itulah yang kemudian menurut pria yang akrab disapa Koko itu, membuat konsumen percaya pada Samsung sebagai ponsel pilihan utama.
"Selain inovasi baru Samsung, seperti fitur super steady, NFC, dan baterai yang tahan lama, layanan purna jual Samsung yang luas, mudah diakses, dan cepat juga menjadi kunci dari kekuatan Samsung di pasar Indonesia," lanjut Djatmiko.
Sebelumnya, hasil penelitian firma riset GfK pun menunjukkan hal serupa. GFK melakukan penelitian pada sejumlah distributor besar di Indonesia dan menghitung jumlah ponsel yang terjual kepada konsumen.
Baca juga: Samsung Sebut Masih Peringkat Satu di Pasar Smartphone Indonesia
Menurut data yang diterima KompasTekno, GfK mencatat smartphone Samsung masih menjadi merek yang paling banyak dibeli selama kuartal ketiga (Q3) tahun 2019 ini. Dari total keseluruhan ponsel yang terjual di Tanah Air, sebanyak 42 persen di antaranya adalah merek Samsung.
Sementara riset sebelumnya yang dilakukan IDC, dikatakan bahwa Samsung tersungkur oleh duo vendor asal China yang mengambil alih posisi pertama dan kedua di Q3 2019. Perbedaan hasil riset tersebut disebabkan objek penelitian yang berbeda.
Baca juga: IDC: Oppo Peringkat Pertama Pasar Smartphone Indonesia Kuartal III 2019
IDC melakukan penelitian dengan menghitung jumlah pengapalan dan bukan jumlah ponsel yang dibeli oleh konsumen. Jumlah pengapalan sendiri adalah angka total unit ponsel yang dikirimkan vendor (perusahaan) kepada distributor.
Sementara GfK menghitung jumlah ponsel yang dibeli konsumen melalui distributor tersebut. Artinya riset GfK merupakan representasi dari jumlah nyata ponsel yang dimiliki konsumen di Indonesia.
Baca juga: Mengamati Pergeseran Pasar Smartphone Indonesia di 2019
Terkini Lainnya
- Ada Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming