Galaxy A Kini Menyumbang Lebih dari Setengah Penjualan Ponsel Samsung
- Keputusan Samsung untuk menggeber pasar menengah dengan Galaxy A series ternyata membuahkan hasil.
Menurut laporan terbaru dari firma riset Counterpoint Research, 56 persen atau lebih dari separuh smartphone Samsung yang terjual di kuartal II-2019 merupakan seri ponsel Galaxy A.
Counterpoint Research mengatakan, Samsung mampu memanfaatkan momentum pertumbuhan smartphone di segmen mid-to-low atau yang berada pada rentang harga 150-300 dollar AS (sekitar Rp 2,1-4,2 juta).
Baca juga: Alasan Samsung Jorjoran Merilis Ponsel Galaxy A di 2019
Tahun ini agak berbeda dari 2018, di mana Samsung masih memiliki banyak lini untuk kelas menengah, yakni Galaxy J, Galaxy On, dan Galaxy C, di samping Galaxy A.
Walhasil, menurut Counterpoint, ketika itu konsumen banyak kebingungan dalam membedakan model-model tersebut.
Samsung kemudian merombak penamaan Galaxy A dengan membubuhkan dua digit angka di belakang, mulai dari Galaxy A2 Core di posisi terbawah, lalu Galaxy A10, A20, hingga Galaxy A90 5G di urutan teratas dengan spesifikasi tertinggi.
Baca juga: Samsung Galaxy A90 5G Resmi dengan Snapdragon 855 dan Modem X50
"Dimulai dengan peluncuran Galaxy A10 bulan Maret 2019 lalu, Samsung telah merilis model baru di bawah Galaxy A series tiap bulannya," jelas Sujeong Lim, periset Counterpoint Research.
Grafik Counterpoint memperlihatkan lini Galaxy A mengalami pertumbuhan signifikan. Semenjak dirombak oleh Samsung awal tahun ini, penjualannya terus menanjak. Temuan Counterpoint senada dengan firma riset IDC, khususnya untuk pasar Indonesia.
Menurut Risky Febrian, analis pasar dari IDC, Galaxy A berkontribusi 77 persen dari semua produk Samsung di Indonesia. Angka itu terhitung sejak peluncuran Galaxy A2 Core hingga Galaxy A70.
Samsung turut diuntungkan secara tidak langsung dari pemblokiran Huawei oleh pemerintah AS.
Baca juga: CEO Apple Datangi Trump, Keluhkan Tarif AS Menguntungkan Samsung
Dirangkum KompasTekno dari Gadgets 360, Senin (7/10/2019), Samsung mampu mengambil alih pasar menengah di Eropa yang sebelumnya dihuni oleh sub-brand Huawei, Honor.
Smartphone Honor dijual dalam kisaran harga 180-249 dollar AS (sekitar Rp 2,5-3,5 juta). Counterpoint Research menyebut pasaran Honor di luar China anjlok akibat pemblokiran AS terhadap Huawei.
Dilihat dari grafik di atas, sebenarnya Samsung selalu lebih unggul dibanding Huawei dan Honor. Namun dengan "hilangnya" Honor, ada peluang bagi Samsung semakin memperbesar pangsa pasarnya di beberapa negara.
"Sangat mungkin Samsung mengambil kesempatan karena Samsung memiliki portofolio produk yang sangat dekat dengan rentang harga Honor di segmen mid-to-low," jelas Lim.
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia