Peluncuran Huawei Mate 30 Bakal Tertunda?

- Huawei digadang-gadang bakal meluncurkan smartphone flagship terbarunya, Huawei Mate 30 pada pertengahan September mendatang.
Menurut kabar yang beredar, ponsel flagship Huawei Mate 30 bakal meluncur 19 September mendatang di Munich, Jerman.
Kendati mendekati waktu peluncuran, nasib penjualan perangkat itu belum jelas, bahkan menurut seorang sumber yang dekat dengan permasalahan ini, peluncuran Huawei Mate 30 berpotensi ditunda.
Hal ini disebabkan oleh kisruh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tak kunjung berakhir, dan justru makin memanas.
Adapun persoalan yang menjadi masalah bagi Huawei, yang kemungkinan berdampak pada penjualan Mate 30, adalah pemblokiran aplikasi dan layanan Google di ponsel flagship tersebut.
Baca juga: Huawei Mate 30 Terancam Tidak Bisa Memakai Aplikasi dan Layanan Google
Ponsel yang diduga kuat bakal ditenagai chipset Kirin 990 dan konektivitas 5G itu disebut tidak akan memiliki aplikasi dan layanan Google secara sistem (bawaan).
Google, sebagai perusahaan yang bermarkas di AS dan pembuat sistem operasi Android, berbuat demikian lantaran memang dilarang berbisnis dengan perusahaan asal China, dalam hal ini Huawei.
Perusahaan-perusahaan AS sendiri sebenarnya bisa mengajukan lisensi agar tetap diperbolehkan berdagang dengan Huawei selama masa penangguhan.
Namun, Google tak menjelaskan apakah akan meminta lisensi supaya bisa terus memasok aplikasi dan layanannya kepada Huawei atau tidak.
Sejauh ini Departemen Perdagangan AS telah menerima lebih dari 130 permohonan lisensi dari berbagai perusahaan AS yang ingin tetap berbisnis dengan Huawei, tapi belum ada satu pun yang dikabulkan.
Masih bisa pakai Android
Kendati dilarang, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Senin (2/9/2019), ponsel-ponsel Huawei tetap bisa menjalankan OS Android karena sifatnya yang terbuka (open source).
Menurut seorang sumber, pihak Huawei juga mengatakan bahwa mereka masih menunggu kepastian kebijakan-kebijakan terkait bisnis mereka dengan perusahaan-perusahaan AS.
Baca juga: Huawei Tegaskan HarmonyOS Bukan Pengganti Android
"Untuk sistem operasi ponsel, sistem operasi Android yang terbuka, beserta ekosistem di dalamnya, masih menjadi pilihan utama kami,"sebut seorang sumber yang paham tentang seluk beluk Huawei.
Huawei sendiri sudah menyiapkan alternatif bernama HarmonyOS sebagai antisipasi apabila sama sekali tidak bisa menggunakan sistem operasi Android.
Ketika dijumpai di Jakarta dalam rangka perkenalan HarmonyOS di Jakarta, Selasa (27/8/2019), Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei James Lu mengatakan pihaknya baru akan memakai OS tersebut apabila benar-benar kepepet.
"Kami akan membuatnya (HarmonyOS) lebih siap ketika kami membutuhkannya, tapi tidak untuk sekarang," kata James.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?