IBM Rampungkan Akuisisi Termahal di Industri Software
- Agar dapat bersaing di industri layanan cloud, IBM mengumumkan akuisisi Red Hat pada Oktober 2018 lalu. Kini proses akuisisi tersebut telah rampung dan Red Hat resmi menjadi bagian dari IBM.
Proses akusisi ini memakan waktu beberapa bulan dan menghabiskan dana sebesar 34 dollar AS atau sekitar Rp 517 triliun. Dengan harga tersebut, akuisisi Red Hat oleh IBM ini menjadi akuisisi perusahaan software terbesar yang pernah terjadi.
Proses akuisisi ini rampung setelah mendapatkan restu dari regulator dan Komisi Eropa. Dalam keterangannya, pihak IBM mengatakan bahwa mereka akan tetap menjaga model bisnis dan pengembangan Red Hat seperti sebelumnya.
Pasalnya, model pengembangan berbasis komunitas inilah yang dianggap menjadi salah satu kekuatan terbesar Red Hat.
Baca juga: Akuisisi Red Hat oleh IBM: Terbesar dalam Sejarah Perusahaan Software
"Bersama-sama, IBM dan Red Hat akan menghadirkan platform multicloud hybrid generasi berikutnya," ungkap pihak IBM dalam pernyataan resminya.
Dikutip KompasTekno dari WcffTech, Kamis (11/7/2019), dua petinggi kedua perusahaan pun menegaskan bahwa IBM dan Red Hat akan saling melengkapi.
Dengan bergabungnya Red Hat ke IBM, maka kedua perusahaan dapat menyederhanakan infrastruktur dan proses untuk komunitas open source.
Pada Oktober 2018 lalu, CEO IBM, Ginni Rometty menyatakan bahwa akuisisi ini bakal mengubah peta persaingan, di mana dengan transaksi ini, IBM akan menjadi penyokong teknologi komputasi Cloud terbesar di dunia.
"Ini (akuisisi) merubah semuanya yang berhubungan di pasar Cloud. IBM akan menjadi penyokong komputasi Hybrid Cloud nomor 1 di dunia." ujar Ginni.
IBM berharap kesepakatan ini akan senantiasa membantu mengejar ketinggalan dari Amazon, Alphabet, dan Microsoft dalam bisnis cloud yang berkembang pesat belakangan ini.
Baca juga: IBM Sepakat Beli Pembuat Linux Rp 517 Triliun
Seperti diketahui, saham IBM telah kehilangan hampir sepertiga dari nilainya dalam lima tahun terakhir, sementara saham Red Hat naik 170 persen dibandingkan periode yang sama dengan IBM.
IBM dan Red Hat, dibantu oleh perangkat lunak yang dibuatnya, yang juga merupakan dua pendukung Linux terbesar di dunia teknologi. Dengan penggabungan ini, IBM memiliki misi untuk menjadi penyedia teknologi hybrid cloud mengalahkan raksasa teknologi Microsoft.
Red Hat sendiri dibangun 25 tahun yang lalu, tepatnya pada 1993, sebagai distributor sistem operasi Linux dengan desain berbeda. Software ini umum digunakan di komputer server yang menggerakkan pusat data perusahaan.
Terkini Lainnya
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform
- iPhone 16 Enggak Selaku iPhone 15?
- Profil IShowSpeed, YouTuber Kenamaan yang Kunjungi Indonesia dan Pecahkan Rekor
- Skor IQ AI Buatan Induk ChatGPT Capai 120, IQ Rata-rata Manusia 100
- Di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Pecahkan Rekor "IRL Streaming"
- YouTube Shopping Hadir di Indonesia, Kreator Bisa Pajang Barang Dagangan
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia