Airbus Resmikan A321XLR, Pesawat "Single-Aisle" Terjauh
- Airbus meluncurkan pesawat single-aisle (lorong tunggal) dengan daya jelajah terjauh di keluarganya, Airbus A321XLR (Xtra Long Range), di sela gelaran Paris Air Show 2019.
Pesawat jenis ini diklaim merupakan pesawat yang dikembangkan setelah Airbus mendapat masukan positif dari pasar.
Airbus A321XLR menjadi pelengkap keluarga Airbus A320neo, memenuhi kebutuhan pasar akan pesawat kecil dengan jangkauan yang lebih jauh dan lebih efisien (hemat bahan bakar).
Airbus mengklaim bahwa A321XLR memiliki tingkat konsumsi bahan bakar per kursi (fuel burn per seat) yang lebih rendah 30 persen dibanding pesawat kompetitor generasi sebelumnya.
Pesawat yang rencananya akan mulai dioperasikan pada 2023 nanti itu diklaim memiliki daya jelajah hingga 4.700 mil laut, atau 15 persen lebih jauh dibanding generasi A321LR, dengan tingkat efisiensi bahan bakar yang sama.
Baca juga: Airbus Berhenti Produksi Pesawat A380 Pada 2021
Dengan pesawat Airbus A321XLR, maskapai penerbangan bisa mengoperasikan pesawat single-aisle dengan biaya operasional lebih rendah, pada rute-rute jarak jauh mereka, yang saat ini hanya bisa dilayani dengan pesawat-pesawat widebody.
Beberapa contoh rute yang bisa dimungkinkan diterbangi dengan A321XLR antara lain dari Eropa ke India, atau Australia ke China. Demikian pula untuk rute-rute penerbangan trans-Atlantik antara benua Eropa dan Amerika.
Sementara bagi penumpang, A321XLR dilengkapi dengan desain kabin baru bernama Airspace, yang diklaim bakal memberikan pengalaman lebih baik, dengan menawarkan kenyamanan di semua kelas layaknya pesawat berbadan lebar (widebody/lorong ganda).
Modifikasi
Dikutip KompasTekno dari World Airlines News, Rabu (19/6/2019), pesawat Airbus A321XLR memilik kesamaan dengan A321LR (Long Range), namun disertai sejumlah modifikasi.
Beberapa modifikasi tersebut antara lain: tanki bahan bakar belakang (Rear Centre Tank/RCT) yang kini jadi permanen (di A321LR sifatnya additional).
Baca juga: 4 Kesamaan Fakta Kecelakaan Pesawat Ethiopian ET302 dan Lion Air JT610
RCT yang diusung ini juga diklaim menampung lebih banyak bahan bakar dibandingkan Additional Centre Tank (ACT) sebelumnya, namun hanya memakan sedikit ruang kargo.
Dengan demikian, kapasitas ruang cargo di perut pesawat bisa lebih banyak dipakai untuk memuat bagasi di penerbangan rute jauh.
Selain itu masih ada landing gear yang dimodifikasi agar bobot takeoff maksimum (MTOW) lebih besar, menjadi 101 metrik ton.
Modifikasi juga dilakukan di konfigurasi trailing-edge flap pesawat, sehingga performa takeoff dan thrust dari mesin setara dengan keluarga A321neo yang telah beroperasi saat ini.
Terkini Lainnya
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI