Sony Gabungkan Bisnis Ponsel Xperia dengan TV, Kamera, dan Audio
- Sony berencana menggabungkan unit bisnis ponsel Xperia Mobile dengan unit bisnis TV, audio, dan kamera menjadi satu divisi. Unit bisnis itu nantinya akan bernama Electronics Products and Solutions.
Hal ini diketahui dari pengumuman yang dibuat oleh Sony belum lama ini, terkait masa depan unit bisnis Xperia Mobile mereka.
Belum jelas apa alasan Sony mengintegrasikan bisnis smartphone Xperia ke bisnis elektronik lain.
Namun, hal ini bisa jadi dipicu oleh tekanan yang berlebih dari berbagai pihak, yang mendesak Sony menutup bisnis smartphone Xperia mereka lantaran terus merugi.
Dengan penyatuan bisnis itu, performa divisi mobile pun agaknya bisa ditutupi dengan performa produk-produk elektronik lain, mulai dari TV hingga kamera. Sehingga, desakan untuk menutup divisi Xperia Mobile pun bisa diredam.
Baca juga: Sony Siapkan Ponsel Xperia dengan Snapdragon 710
"Dengan menyembunyikan kerugian bisnis smartphone, Sony setidaknya bakal meredam tekanan dari para investor terkait penutupan divisi mobile," ujar seorang pengamat strategis pasar, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Wccftech, Kamis (28/3/2019).
Meski disatukan, pihak Sony mengatakan bakal terus melaporkan performa unit bisnis Xperia secara tersendiri, terlepas dari penggabungan unit bisnis itu dengan yang lainnya.
Dengan integrasi ini pula, pihaknya bisa memanfaatkan sinergi antara produk-produk yang mereka buat demi menciptakan value yang baru di unit bisnis Xperianya.
"Melalui penggabungan antar divisi ini, kami bisa menciptakan nilai baru pada produk-produk yang kami buat dengan memanfaatkan aset gabungan di deretan elektronik kami," tutup pihak Sony.
Integrasi unit bisnis ini sendiri bakal diumumkan secara resmi pada 1 April mendatang.
Bisnis Xperia Mobile terus merugi
Seperti diketahui, bisnis smartphone Sony memang terus merugi selama beberapa tahun belakangan. Pada empat kuartal terakhir saja, unit bisnis Xperia diketahui merugi hingga 913 juta dollar AS (Rp 13 triliun).
Kerugian itu disebabkan oleh penjualan smartphone Sony yang kian lesu. Pada kuartal III-2017 misalnya, Sony berhasil menjual 3,4 juta unit ponsel Xperia. Setahun setelahnya, yaitu pada kuartal III-2018, angka tersebut turun menjadi 2 juta unit.
Meski penjualan terus menurun, beberapa waktu lalu, Sony justru optimis bahwa unit bisnis Xperia bakal menguntungkan pada 2021 mendatang, dengan menghemat pengeluaran hingga 50 persen.
Namun, belum jelas bagaimana mekanisme penghematan dan strategi Sony ke depannya untuk memperbaiki nasib unit bisnis Xperia ini, selain strategi penyatuan bisnis. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
Baca juga: Bisnis Ponsel LG Terus Merugi, Bos TV Turun Tangan
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global