Membandingkan Ponsel Lipat Galaxy Fold dan Huawei Mate X
- Setelah dimatangkan selama bertahun-tahun, Samsung akhirnya merilis ponsel layar lipat pertamanya, "Galaxy Fold", pada 20 Februari lalu dalam acara "Galaxy Unpacked", di San Francisco, Amerika Serikat.
Samsung bukanlah satu-satunya vendor smartphone yang berambisi membuat ponsel layar lipat. Ada beberapa pabrikan lain yang sesumbar akan membuat ponsel lipat.
Di antaranya adalah Xiaomi, Oppo, dan Huawei.
Nama terakhir tak dinyana menjadi pesaing berat Samsung dalam ketegori perangkat anyar ini. Hanya selang empat hari perilisan Galaxy Fold, Huawei mendeklarasikan "perang" dengan meluncurkan Huawei Mate X, ponsel layar lipat pertamanya.
Baca juga: Galaxy Fold Resmi Meluncur, Ponsel Layar Lipat Pertama Samsung
Huawei Mate X diresmikan di hari pertama ajang Mobile World Congress (MWC) 2018, Minggu (24/2/2019) yang berlangsung di Barcelona, Spanyol.
"Butuh waktu tiga tahun untuk meneliti dan mempersiapkan Huawei Mate X. Ada lebih dari 100 paten yang ada pada ponsel ini," kata CEO Huawei Consumer Business Group, Richard Yu, di atas panggung acara peluncuran.
Persaingan ponsel lipat ini agak menarik karena dibumbui persaingan sengit kedua vendor di industri smartphone.
Diketahui, Huawei yang kini merupakan pabrikan smartphone kedua terbesar sangat berambisi untuk melengserkan Samsung dari posisi pertama.
Kendati sama-sama merupakan ponsel lipat. Ada sejumlah perbedaan di antara Galaxy Fold dan Huawei Mate X. Apa saja?
Beda lipatan
Kedua pabrikan mengusung konsep layar lipat yang berbeda. Secara sederhana, Galaxy Fold dilipat ke arah dalam, menyebabkan layar saling bertemu Sementara Huawei Mate X dilipat ke arah luar yang membuat layar meregang saat ditekuk.
Keduanya memang sama-sama dilipat secara vertikal, tapi Galaxy Fold memiliki dua layar, yakni layar dalam yang membentang 7,3 inci saat berada dalam mode tablet, serta layar kedua yang berukuran lebih kecil, 4,6 inci.
Layar kedua di Galaxy Fold ini berfungsi sebagai display ponsel saat dalam keadaan terlipat.
Di sisi lain, Huawei Mate X hanya memilik satu buah layar di luar seluas 8 inci saat dalam mode tablet. Saat dilipat, diagonal layar tersebut menyusut menjadi 6,6 inci untuk bagian depan dan 6,38 inci di bagian belakang.
Baca juga: Huawei Mate X Meluncur, Ponsel Layar Lipat 5G Pesaing Galaxy Fold
Dengan demikian saat dlipat, Huawei Mate X tak ubahnya ponsel yang memiliki layar di sisi depan dan belakang.
Salah satu hal yang menarik dari Huawei Mate X adalah layar bezel-less di keempat sisi. Fitur ini yang absen di Galaxy Fold, di mana bagian depan menyisakan bezel yang sangat tebal, sementara bagian dalam terdapat notch atau poni sebagai rumah kamera ganda.
Saat peluncuran, Huawei juga membanggakan engsel yang dikalim lebih rata dibanding Galaxy Fold. Layar Huawei Mate X mencengkram bagian engsel, sehingga seolah-olah ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menggunakan layar.
Pertama adalah dengan membukanya dalam mode tablet, kedua melihat layar dari bagian depan, dan terakhir melihat layar bagian belakang. Hal ini tidak ditemukan di Galaxy Fold karena memiliki layar depan sebagai sampul dan arah lipatannya yang ke dalam.
Beda jumlah kamera
Berbicara soal kamera, Galaxy Fold bisa dikatakan menang telak secara jumlah. Samsung mematrikan total enam kamera di Galaxy Fold. Satu kamera di layar depan, dua kamera di layar dalam yang berlokasi di notch yang berbentuk mirip alis, dan tiga kamera di belakang.
Tiga kamera belakang berkonfigurasi 16 megapiksel ultra-wide, 12 megapiksel wide-angle, dan 12 megapiksel telephoto. Sementara kamera ganda di dalam masing-masing beresolusi 10 megapiksel dan satu kamera di depan beresolusi 8 megapiksel dengan sensor 3D.
Baca juga: Kapan Ponsel Lipat Huawei Mate X Masuk Indonesia?
Sedangkan Huawei hanya memasang total empat kamera. Sekilas yang tampak memang hanya tiga kamera tapi Yu meyakinkan bahwa akan ada satu kamera depan yang akan diperkenalkan saat peluncuran Huawei P30 Maret mendatang.
Kamera utama disematkan di bagian "sayap" atau bilah melengkung yang terlet di sisi kanan saat mode tablet. Bilah tersebut juga berfungsi sebegai pegangan tangan saat layar dibentangkan.
Belum diketahui bagaimana Huawei akan menyematkan satu kamera depan nantinya. Selain dukungan kamera yang dirancang bersama pabrikan kamera Jerman, Leica, Huawei belum mengungkapkan konfigurasi kamera di ponsel lipatnya.
Beda koneksi 5G
Mengingat dua ponsel ini lahir di era awal generasi internet 5G, cukup masuk akan jika koneksivitas menjadi salah satu pertimbangan.
Dalam peluncuran Galaxy Fold, SVP Product Marketing Samsung, Justin Denison mengatakan bahwa Galaxy Fold akan hadir dalam dua varian koneksi yakni LTE dan 5G.
Di sisi lain, Huawei Mate X hanya tersedia dalam satu varian yakni 5G.
Itu artinya, calon pembeli harus mempertimbangkan apakah di negaranya telah mendukung koneksivitas 5G atau belum, apabila ingin meminang Huawei Mate X.
Beda harga dan ketersediaan
Berbicara soal ongkos, kedua ponsel ini dibanderol dengan harga selangit. Hal itu sangat wajar mengingat mereka sarat teknologi tercanggih dari masing-masing vendor.
Galaxy Fold sudah mulai dijual seharga 1.980 dollar AS atau Rp 27,8 jutaan.
Baca juga: Oppo Ikut Pamer Smartphone Lipat
Samsung mengatakan bahwa ponsel ini akan tersedia mulai 26 April 2019. Sebagian orang mengatakan harga tersebut terlampau tinggi dan sulit dijangkau. Tapi ternyata, harga Huawei Mate X dipatok lebih mahal yakni 2.300 euro atau 36,5 juta.
"Sungguh mengejutkan, dengan biaya lebih dari 2.000 euro ada banyak teknologi disini yang harganya mahal. Tim kami tengah berusaha menurunkan harganya," klaim Yu di atas panggung peluncuran.
Huawei Mate X akan beredar di pasar tertentu sekitar bulan Juni atau Juli, mengikuti koneksi 5G yang baru tersedia di beberapa negara.
Khusus di Amerika Serikat, meski telah terfasilitasi koneksi 5G, agaknya cukup sulit bagi Huawei memasarkannya di sana lantaran isu keamanan yang digaungkan pemerintah AS untuk menjegal Huawei di negerinya.
Berikut perbandingan spesifikasi antara Huawei Mate X dan Galaxy Fold, dilansir KompasTekno dari Cnet, Kamis (28/2/2019).
Terkini Lainnya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial