Erajaya Minta Pemerintah Tegas Blokir Ponsel “BM” lewat IMEI
- Perusahaan retail dan distributor perangkat elektronik, PT Erajaya Swasembada, Tbk (Erajaya Group) berharap pemerintah bisa tegas dalam memberantas gadget hasil impor ilegal alias Black market (BM) di Indonesia lewat pemblokiran IMEI.
IMEI alias International Mobile Station Equipment Identity merupakan kode identifikasi untuk yang terdapat pada tiap perangkat. Kode ini rencananya akan dikatikan dengan MSISDN (Mobile Subscriber ISDN) untuk identitas perangkat di jaringan seluler.
Walhasil, apabila nomor IMEI perangkat tidak terdaftar karena masuk dengan cara ilegal (BM), maka perangkat tersebut akan diblokir dan tidak bisa tersambung ke jaringan operator seluler di Indonesia.
Djatmiko Wardoyo, Director Marketing and Communication Erajaya Group, menyarankan pemerintah untuk menggunakan pendekatan menyeluruh terhadap ekosistem industri dalam menerapkan kebijakan tersebut.
Baca juga: Cara Bedakan Smartphone Resmi dan "BM" Sebelum Membeli
"Sebaiknya pemerintah harus benar-benar tegas (mengontrol ponsel black market)," ujar Djatmiko saat ditemui dalam acara Media Gathering Erajaya Group di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).
Ia berujar bahwa pemerintah bisa saja melakukan sweeping di lapangan. Namun, karena faktor geografis negara yang luas, pemblokiran IMEI yang dilakukan dengan melibatkan seluruh pelaku industri -dari importir, operator, hingga konsumen- akan lebih efektif.
"Dari pemerintah dulu peraturannya seperti apa, importir juga buka data yang diimpor seperti apa, kemudian IMEI diserahkan ke operator. Cara kerjanya kan seperti itu. Diluar IMEI yang dimasukan pemain resmi, akan terblokir, " terang pria yang akrab disapa Koko ini.
Merugikan semua pihak
"Langsung end user yang merasakan. Jadi ketika end user beli ponsel ilegal, dimasukan ke operator manapun di Indonesia, tak akan keluar sinyalnya karena tidak dikenali (nomor IMEI), " Imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa sebagai distributor, Erajaya berharap pemerintah mengambil tindakan nyata untuk meminimalisir peredaran black market di Indonesia. Koko menyebut ponsel black market akan merugikan semua pihak, baik pemerintah, distributor, termasuk para konsumen.
"Setiap barang yang masuk kesini kan harus membayar PPN (pajak pertambahan nilai) 10 persen, belum lagi PPh (pajak penghasilan), walaupun belum final tapi itu harus masuk negara dulu. Potensi hilangnya pajak harus diantisipasi, " ujarnya.
Sementara, dari sisi end user, ia melanjutkan, konsumen akan merugi dari sisi garansi. Sebab, jika ponsel ilegal yang dibeli bermasalah, maka tidak ada garansi resmi sebagai solusi.
Erajaya juga mengatakan peredaran ponsel black market sangat merugikan distributor resmi. Meski tidak disebutkan berapa persen taksiran kerugiannya, namun Koko mengatakan bahwa porsi yang seharusnya dimiliki distributor resmi, digerus oleh ponsel ilegal.
Padahal, menurut Koko, distributor resmi seperti Erajaya sudah maksimal dalam menyesuaikan produk yang dijual, sesuai dengan peraturan pemerintah.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Sebulan, Berapa Banyak Kuota Internet yang Dihabiskan Orang Indonesia?
- Samsung Galaxy S10 Versi 5G Hanya Akan Hadir di Dua Negara Ini?
- Inikah Ponsel Android Go Pertama Xiaomi?
- Cara Vendor Ponsel Indonesia Bertahan di Tengah Gempuran Merek China
- Facebook Izinkan Spotify dan Netflix Intip Percakapan Pribadi Pengguna?