Vendor Ponsel China Kuasai Lebih dari Separuh Pangsa Pasar Indonesia

- Vendor smartphone asal China, Vivo, Oppo, dan Xioami terus merangsek pasar Indonesia pada kuartal III-2018. Firma riset IDC Indonesia mencatat ketiga vendor tersebut mencaplok 56 persen pangsa pasar di Indonesia.
Sementara itu, vendor asal Korea Selatan, Samsung, masih merajai pasar Indonesia dengan persentase 28 persen. Porsi Samsung terpaut 4 persen dari Xiaomi yang menduduki peringkat kedua, menggeser Oppo di periode yang sama tahun lalu.
Oppo sendiri turun ke posisi ketiga dengan pangsa pasar 19 persen, dibanding kuartal III-2017 yang meraih 25,5 persen. Merek ponsel lokal Advan terhimpit dengan pasa vendor China.
Tahun lalu, Advan masih mampu menjadi tiga besar merek besar smartphone di Indonesia. Namun kini ia terhempas ke posisi lima dengan persentase 5 persen, di bawah Vivo di peringkat keempat dengan persentase 11 persen.

Risky Febrian, analis dari IDC Indonesia mengatakan bahwa ada kekhawatiran dari para pelaku industri ponsel lokal terhadap dampak dari depresiasi mata uang lokal.
"Merek lokal mengurangi pasokan persediaan untuk meminimalisir risiko kehilangan profit, setelah mengantisipasi perlambatan penjualan," jelasnya melalui akun Twitter.
Beberapa vendor China melakukan penetrasi di segmen Ultra-low-end atau smartphone dengan harga di bawah 100 dollar AS atau Rp 1,4 juta.
IDC menyebut bahwa Xiaomi sangat agresif di segmen ini sehingga mamacu vendor lain seperti Oppo dan Samsung yang ikut bergelut di segmen tersebut.
Hal ini berdampak pada merek lokal, seperti Advan dan Evercoss yang mengandalkan segmen ultra-low-end. Menanggapi kompetisi yang sulit, merek lokal terus menjajaki cara lain untuk tetap bertahan.
Baca juga: Daftar 5 Besar Merek Smartphone di Indonesia
Salah satunya dengan kolaborasi seperti yang dilakukan Evercoss dan XL, atau memberikan penawaran khusus sebagai upaya marketing campaign seperti yang dilakukan Advan.
Secara total, IDC Indonesia mencatat pengiriman smartphone di Indonesia mencapai 8,6 juta unit pada kuartal III-2018. Jumlah ini menurun 9 persen dari kuartal ke kuartal (QoQ), namun tumbuh 18 persen dari tahun ke tahun (YoY).
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya