Dinilai Picu Pembunuhan, India Ancam Bakal Menindak WhatsApp
- Pesan menyesatkan alias hoaks yang beredar viral di media sosial dan layanan pesan instan bisa menyebarkan keresahan, bahkan juga memicu pembunuhan.
Di India, misalnya, pekan lalu seorang pemuda 27 tahun tewas setelah ramai-ramai dihajar oleh kerumunan orang yang mengiranya sebagai penculik anak kecil. Mereka rupanya termakan kabar bohong yang beredar lewat WhatsApp.
Kabar tersebut menuding sang pemuda sebagai penculik sehingga menimbulkan keresahan berujung pembunuhan. Dalam dua bulan terakhir, tercatat sudah terjadi setidaknya 20 kasus penyerangan serupa di India.
Pemerintah India pun memandang WhatsApp turut bertanggung jawab, sebagai layanan penyedia medium yang dipakai utuk menyebarluaskan kabar bohong.
“WhatsApp belum melakukan tindakan yang memadai atas maraknya peredaran pesan yang tidak bertanggung jawab di platform mereka,” sebut kementerian informasi dan teknologi India dalam sebuah pernyataan yang dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Sabtu (21/7/2018).
“Kalau mereka (WhatsApp) tetap berlaku seperti penonton yang diam saja, mereka bisa dianggap sebagai kaki tangan dan dapat dikenai tindakan hukum,” lanjut pernyataan itu.
WhatsApp sendiri sebenarnya sudah melakukan beberapa upaya untuk meredam predaran hoaks. Misalnya, dengan mulai menandai pesan berantai yang diteruskan dari pengguna lain (forwarded), dan tautan spam.
Baca juga: Ini Tanda Pesan WhatsApp yang Diteruskan dari Orang Lain
Perusahaan layanan instant messenger kepunyaan Facebook itu bahkan memasang iklan sehalaman penuh di koran-koran India. Isinya adalah tips soal mengindentifikasi dan menghindari kabar bohong.
Namun, sejauh ini WhatsApp masih kukuh mempertahankan privasi penggunanya. Hal tersebut bertentangan dengan keinginan pemerintah India yang menuntut WhatsApp agar membuka “pelacakan” sumber pesan provokatif apabila diminta oleh otoritas setempat.
Baca juga: WhatsApp Bakal Permudah Fitur yang Bikin Pesan Seolah-olah Telah Terbaca
Terkini Lainnya
- Ada Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming